Ifana Klaim Pacar Bupati Gorontalo, Nelson Pamalingo Lapor Polisi
Dunia maya dibuat heboh akibat pernyataan seorang perempuan paruh baya Ifana di podcast Uya Kuya TV. Dikutif dari pengakuannya melalui podcast Uya Kuya, Ifana mengaku jika dirinya dijanjikan dinikahi oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pamalingo. Kasus ini sudah lama bergulir sejak 2018.
Ifana juga diketahui meminta bantuan 911 Hotman Paris dengan kuasa hukum Putri Maya Rumantir. Ia mengaku diminta foto dan video syur hingga berhubungan layaknya suami istri tetapi tak kunjung dinikahi.
"Jadi Bupati ini dari awal saya bertemu, meyakinkan saya bagaimana membangun suatu konsep rumah tangga yang dilandaskan poligami bang," ungkap Ifana dilansir dari YouTube Uya Kuya TV.
"Dia sangat mencintai saya gitu, istilahnya menggebu-gebu dalam berhubungan, sampai tahun ini di bulan Februari masih melayani," aku perempuan 43 tahun ini.
Ifana juga menuding ternyata istri Bupati Gorontalo juga pernah melakukan penganiayaan. "Ada penganiayaan dari istrinya itu terhadap ibu berarti?" tanya Uya Kuya
"Iya, jadi kasus itu sudah dilaporkan ke Polda dan itu secepat mungkin saya suruh mencabut laporan jadi setelah di hari pemukulan itu saya datang ke Polda buat laporan, saya di BAP, saya di visum," ungkap Ifana.
Setelah menjalani visum dan BAP Ifana mengaku rumahnya digeruduk oleh istri Bupati Gorontalo.
"Malamnya mereka (pihak istri Bupati Gorontalo) menggeruduk rumah saya dengan membawa begitu banyak orang mulai dari istri Kepala Dinas, Istri PU," beber Ifana.
"Beberapa keluarga dia dan pengacara, pengacara itu datang udah bawa printer udah bawa laptop, dan di situ saya diminta untuk tanda tangan," sambung dia.
Awal Kedekatan
Ifana mengatakan dirinya mulai dekat dengan Bupati Gorontalo itu sejak usianya masih 13 tahun. "Jadi kami itu sebenernya punya chemistry, di saat saya berumur 13 tahun, sekarang umur saya 43 tahun, jadi awal mula pertemuan 30 tahun yang lalu," kisahnya.
Setelah lulus SMP Ifana mengatakan jika dirinya mengikut sang ibu ke Ternate. "Menjelang saya lulus SMP saya ke Ternate ikut ibu saya, 20 tahun lebih saya balik ke Gorontalo itu saya ngurus perceraian," ungkapnya.
"Saya ketemu lagi sama dia di pesawat, beliau masih menjabat sebagai Rektor, nah profesi saya sebagai konsultan perencanaan," tutur Ifana.
Bermula dari pertemuan di pesawat itulah Ifana mengaku menjalin hubungan dengan Bupati Gorontalo.
"Saat kami turun dari pesawat kan kami naik bus tu kan bang, di saat naik bus itu duduk dekatan jadi tiu ngobrol bareng di situ juga ada istrinya," kenang dia.
"Jadi pas turun itu kita berjalan di ruang bagasi dia agak mundur kan saya agak belakang kan istrinya itu posisinya udah jalan duluan terus dia (Bupati Gorontalo) bilang kamu tinggal di sini di Jakarta dimana gitu, boleh minta nomor handphone gitu, kenapa selama saya jadi rektor gak pernah cari-cari saya, tanya lain-lain gitu, itulah awalnya," imbuh Ifana.
Tertarik Konsep Poligami
Saat ditanya Uya Kuya alasan kenapa Ifana mau dekat dengan suami orang, Ifana mengaku terbujuk rayuannya. "terus kenapa ibu mau?" tanya ayah dua anak itu.
"Ya dari cara dia meyakinkan saya gitu, terus dengan menawarkan satu konsep kehidupan poligami terus diyakinkan ke saya. Jadi namanya perempuan saya gak munafik ya bang, ya saya juga kan janda gitu jadi ya udah saya terima saya juga gak mau munafik juga, saya tau dia suami orang," ungkap Ifana.
"Kalau konsepnya poligami berarti itu ke arah menikah kan?" tanya Uya Kuya.
"Iya, itulah Bang," jawab Ifana
"Terus kenapa sampai sekarang belum menikah?" tanya Uya Kuya.
"Iya gitu, setiap saya tanya dia pasti jawabnya ngelak terus gitu Bang, nah pas di nyalon (bupati) itu dia mau fokus itu dulu. Nanti kalau saya udah duduk (jadi bupati), kamu bantu saya untuk bangun Kabupaten Gorontalo gitu, ya dia sering kasih janji sering ngelak ya kalau udah ketemu kan luluh gitu," ungkap Ifana
"Terus istrinya tahu kapan?" tanya Uya Kuya
"Tau itu mungkin baca pesan dari saya gitu bang, setelah ketahuan terus saya dianiaya secara brutal itu di ruang tamu kantor bupati," bebernya.
Pengacara Nelson Pamalingo Lapor Polisi
Nelson Pamalingo melalui kuasa hukumnya menegaskan pernyataan Ifana yang menjurus kepada dugaan asusila dan dugaan adanya hubungan gelap semuanya tidak benar.
"Jadi memang kami sudah lihat mengenai penyampaian ibu Ifana di beberapa media pemberitaan atau YouTube dan semua disampaikan itu tidak benar. Saya yakin itu," ujar Ramadhan Kasim kepada media.
Ia menyebut kliennya tidak tahu terkait foto dan video syur yang dimaksud Ifana.
"Beliau pun Bupati Nelson tidak tahu video dengan foto apa. Kalau memang foto atau videonya yang disampaikan di media sosial itu ada, itu mana, kami saja tidak pernah lihat foto, video yang disebar," katanya.
Ramadhan menegaskan, Bupati Gorontalo sudah melaporkan Ifana ke Polda setempat terkait pencemaran nama baik.
"Ada tuduhan yang mencemarkan nama baik beliau (Nelson Pamalingo), katanya beliau itu mengiming-imingi sejumlah uang kompensasi senilai Rp 1,2 miliar yang sama sekali itu tidak pernah disampaikan oleh beliau (Nelson Pamalingo) kepada IA," jelas Ramadhan.
Sebaliknya, Ramdhan menuding Ifana sudah melakukan pemerasan. "Saya jelaskan untuk dana yang diminta sama Pak Bupati sampai miliaran, berjumlah Rp 1,2 miliar. Ini pemerasan dan Bupati Nelson sampaikan kepada kami dia merasa ditipu oleh Ifana," pungkasnya.