Idul Adha, Penadah Daging Juga Lumayan Hasilnya
Surabaya: Salah satu kebaikan dari Idul Adha adalah makin bertambah banyak orang makan daging. Tidak sedikit keluarga yang jarang sekali di rumahnya memasak daging, kecuali daging ayam. Dalam beberapa hari ini mereka bisa menikmati sate kambing, gule kambing, krengsengan, daging goring.
Di wilayah Surabaya Utara, suasana Idul Qurban lebih terasa dibanding wilayah lainnya. Di kampung-kampung Ampel, Nyamplungan, Sukodono, Botoputih dan sekitarnya. Lebih dari separuh rumah yang ada di kampung-kampung itu berkoban entah satu atau dua ekor sapi atau kambing.
Di salah satu gang di Nyamplungan, satu rumah berkurban 8 ekor kambing, sedang tetangga sebelah berkurban 2 ekor sapi.
Masyarakat yang tak mampu berbondong-bondong 6 atau 10 orang, beserta anak-anak, berkeliling kampong untuk meminta daging kurban yang memang untuk dibagikan.
Hingga sore hari, Hudaeri dari Bulak Banteng mendapatkan 20 kilogram daging kambing campur tulang. Belum yang diperoleh dari istri dan kedua anaknya yang juga ikut berkeliling tetapi dalam rombongan terpisah.
Mendapat 20an kilo, Hudaeri langsung menuju ke ujung utara Jl. Pegirian, tepatnya di seberang Rumah Potong Hewan Pegirian. Di situ sudah ada beberapa penadah atau pengepul yang mau membeli daging apa saja yang diperoleh orang, termasuk Hudaeri.
Untuk 20 kilo daging campuran yang dijual ke penadah, Hudaeri mendapat uang Rp 325 ribu.
“Saya sudah panggil istri dan anak saya ke sini. Dia juga dapat banyak. Dijual saja semuanya di sini, kata saya. Bawa pulang daging yang bagus 3 kilo saja dibuat sate. Lebihnya dijadikan uang. Masak daging 50 kilo dimakan semua sama saya,” kata Hudaeri.
Para penadah dapat hasil yang lumayan. Bukan cuma penadah daging, tapi juga kulit. Hari ini kulit sapi dan kambing seperti tidak ada harganya.
Bu Mariah, salah seorang pengepul, mengaku hari ini dapat hasil lumayan. Dia sudah mendapat empat kepala sapi yang dibeli dengan harga Rp 50 ribu/kepala. Dua diantaranya sudah dijual dan laku Rp 300 ribu.
"Kalau hari biasa, satu kepala ndak boleh Rp 300 ribu, wong beratnya bisa 6 kilo," katanya. Sedang daging kambing, pada hari biasa harganya Rp 100 sampai Rp 115 ribu/kilonya.
Sampai sore hari, dia mengaku dapat untung bersih Rp 400 ribu. "Besok sama lusa mudah-mudahan masih banyak orang yang motong kambing," tambahnya. (nis)