Idul Adha di Tengah PMK, Harga Sapi di Surabaya Diprediksi Naik
Peternak sapi di Surabaya memprediksi harga sapi yang akan naik sampai 50 persen, menjelang Hari Raya Idul Adha. Hal ini tak lepas dari dampak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang masih merebak di Jawa Timur. Selain itu, pemerintah juga melalukan pengawasan lebih pada alur distribusi hewan ternak.
"Harga ternak di Surabaya mungkin akan meningkat. Peningkatan bisa sampai 50 persen," kata Suyanto, seorang peternak sapi asal Pakal, Surabaya.
Terlebih lagi menurutnya, Surabaya juga bukan merupakan daerah penghasil hewan ternak. Adanya pengetatan pada jalur distribusi ternak, membuat setiap hewan yang akan masuk ke Surabaya bakal terlebih dahulu menjalani skrining berkas atau dokumen kesehatan dan asal-usul binatang.
Saat ini ungkap Suyanto, harga sapi masih berkisar di harga Rp 25-30 juta. Sementara itu, lokasi lapak hewan kurban akan difasilitasi oleh forum komunikasi tingkat kecamatan (Forkompimcam). Untuk itu para pedagang hewan kurban tak bisa membuka lapak sembarangan.
"Bilamana di daerah kecamatan tertentu tidak ada lahan, tidak diperkenankan. Jadi, harus berdasarkan asesmen dulu, memenuhi sarat (atau) tidak," ujarnya, Selasa, 7 Juni 2022.
Tambahnya, waktu yang diberikan untuk membuka lapak hewan kurban juga mepet, yakni 10 hari sebelum hari Hari Raya Idul Adha. "Itu pun waktunya mepet sekali, mungkin sampai 10 hari sebelum hari H, baru bisa diperbolehkan," lanjutnya.
Ia pun berencana, untuk tidak membeli (kulakan) hewan ternak terlalu banyak pada momen Idul Adha kali ini. "Secara otomatis nahan, gak berani banyak-banyak kulaknya," tandasnya.
Advertisement