Idul Adha di Pengungsian Korban Gempa
Warga terdampak gempa 6,9 Skala Richter (SR) di Sembalun Lawang yang berada di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menjalankan Shalat Idul Adha dengan memanfaatkan sejumlah lokasi, dari halaman bangunan sekolah dasar sampai jalanan.
Mereka masih khawatir akan terjadinya gempa susulan hingga tidak menggunakan rumah ibadah masjid yang ada.
Sejak pukul 06.30 WIB, warga sudah beranjak meninggalkan tenda darurat yang ada di halaman rumahnya untuk menuju lokasi Shalat Idul Adha.
Mereka membelah udara dingin yang bisa mencapai angka 10 derajat Celsius, karena kawasan itu sejak Selasa 21 Agustus sore sampai malam diguyur hujan lebat.
Gema takbir mulai terdengar seusai Shalat Subuh setelah pada malam takbirannya sama sekali tidak terdengar gema takbiran, yang ada hanya keheningan warga yang memilih beristirahat di tenda darurat.
Seperti di SDN 3 Sembalun Lawang, ratusan warga khitmad mendengarkan khotib yang memberikan ceramah memaknai berkurban dan memaknai cobaan dari musibah bencana alam itu.
Khatib Abu Yazid memberikan ceramah mengenai Nabi Ibrahim yang berkorban menjalankan ketaatannya kepada Allah SWT dengan mengurbankan anaknya.
Ia juga mengingatkan adanya musibah bencana alam saat ini merupakan peringatan agar kita tidak lalai menjalankan perintah Allah SWT.
"Kita jangan lalai menjalankan perintahnya," tandasnya.
Ia juga mengajak intropeksi diri penyebab bencana bisa jadi dengan adanya perzinahan, minuman keras dan alat musik yang dijadikan pembukaan sebelum tidur.
"Karena itu, kita kembali lagi kepada Allah SWT, memanggil terus kepada Allah SWT," katanya.
Sementara itu, tokoh pemuda Sembalun Lawang, Rosidin Sembahulun menyebutkan suasana salat Ied kali ini benar-benar berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Gempa terus terjadi bahkan pada Selasa malam gempa susulan terjadi kembali. Kita benar-benar tengah mendapatkan ujian," katanya.
Seusai Shalat Idul Adha, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang berasal dari sumbangan pribadi warga setempat maupun donatur dari Jakarta. (an/fr)