Idul Adha Banyak Makan Daging, Ini Bahaya Makan Daging Berlebihan
Perayaan Idul Adha identik dengan aneka masakan berbahan daging, baik daging sapi, kambing maupun kerbau. Tingginya tingkat konsumsi daging saat Idul Adha, membuat angka beberapa penyakit naik.
Terlalu banyak konsumsi daging dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti meningkatkan risiko makula, sembelit, bau mulut, meningkatkan risiko kanker, hingga gangguan kesehatan jantung.
Berikut ulasan risiko dan efek makan daging berlebih.
Bahaya Kebanyakan Makan Daging
Berikut beberapa risiko jika Anda konsumsi daging secara berlebih.
1. Sebabkan bau mulut
Konsumsi daging tanpa diimbangi dengan karbohidrat ternyata dapat memicu bau mulut. Asupan daging terlalu banyak akan membuat tubuh kelebihan protein dan lemak. Tetapi jika kekurangan asupan karbohidrat, maka tubuh akan memecah lemak sebagai sumber energi.
Proses pemecahan lemak itulah yang nantinya akan menghasilkan senyawa keton atau ketosis, yang dapat memicu napas bau.
2. Picu sembelit
Meski memiliki kandungan yang tinggi protein, namun daging tidak mempunyai serat cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dikarenakan serat menjadi salah satu gizi penting yang berfungsi untuk menyerap air dan memadatkan feses agar mudah saat buang air besar (BAB).
Jadi jika Anda konsumsi daging terlalu banyak maka tubuh akan kekurangan serat sehingga memicu sembelit. Selain itu, lemak jenuh dalam daging akan mengaktifkan rem alami pada usus halus. Efeknya, gerakan feses pun terhambat, bahkan bisa picu BAB berdarah.
3. Memicu keringat berlebih
Daging tersusun atas protein yang memerlukan waktu lama untuk dicerna, sehingga membutuhkan energi ekstra. Jadi ketika Anda makan, maka tubuh akan menggunakan energi untuk memecahnya. Pembakaran energi untuk mencerna daging tersebut akan meningkatkan panas tubuh, proses ini disebut dengan termogenesis.
4. Picu dehidrasi
Makanan tinggi protein seperti daging juga dapat menyebabkan ginjal memproduksi urin yang lebih pekat, menyebabkan dehidrasi. Tubuh bisa mengeluarkan nitrogen berlebih dengan cairan dan air, yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
Ketika asupan protein meningakat, hidrasi juga bisa menurun. Hal tersebut dapat memengaruhi segalanya, mulai dari tingkat energi, kulit, peningkatan keinginan makan dan kram otot. Risiko atau efek ini dapat diminimalkan dengan meningkatkan asupan air.
5. Sulit menurunkan berat badan
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, kebanyakan makan daging sapi atau daging merah lainnya justru akan mempersulit proses Anda menurunkan berat badan, selain itu, daging bisa jadi memiliki jumlah kalori yang lebih besar daripada asupan lainnya.
Tentu asupan kalori yang besar bila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik akan membuat berat badan naik. Itulah alasan jika Anda terlalu banyak makan daging membuat Anda sulit menurunkan berat badan.
6. Kelelahan atau cepat mengantuk
Konsumsi daging sapi terlalu banyak juga bisa picu kelelahan dan kabut otak. Hal tersebut dikarenakan protein dalam daging membutuhkan waktu yang lama untuk diproses. Selain itu, makan daging terlalu banyak juga bisa membuat lemak jenuh yang ada pada daging bisa meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
Jika Anda mengonsumsi daging terlalu banyak, bukan tidak mungkin kalau laju peradangan akan sangat cepat sehingga fungsi organ-organ penting bisa mengalami gangguan.
7. Menaikan kolesterol
Konsumsi daging terlalu banyak, terlebih cara pengolahannya yang tidak tepat juga bisa membuat kadar kolesterol dalam tubuh meningkat drastis. Kolesterol yang tinggi biasanya akan menimbulkan beberapa gejala seperti sakit kepala, rasa tidak nyaman di tengkuk, kesemutan, serta nyeri pada dada.
8. Meningkatkan risiko makula
Terlalu banyak makan daging merah ternyata berpotensi meningkatkan risiko penyakit mata degenerasi makula akibat usia. Bahwa asupan daging merah yang tinggi tersebut bisa meningkatkan senyawa nitrosamin menjadi racun bagi retina.
Selain itu, asupan daging terlalu banyak juga menyebabkan adanya tumpukan lemak dan protein di bawah retina. Kedua hal tersebut nantinya akan membuat mata rentan mengalami kebutaan akibat degenerasi makula.
9. Meningkatkan risiko kanker
Selain menyebabkan efek samping, beberapa proses pengolahan daging juga bisa membentuk senyawa karsinogenik, seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). HCA terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi, sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging.
Selain itu, keduanya diyakini dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal atau kanker usus besar dan rektum. Bahwa kedua senyawa tersebut mampu menyebabkan mutasi genetik. Sel-sel tubuh pun bisa berubah menjadi ganas dan memicu penyakit kanker.
Selain itu, lemak pada daging merah juga memicu produksi hormon estrogen. Ketidakseimbangan estrogen juga bisa menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko kanker payudara. Ketidakseimbangan hormon pada pria juga bisa terjadi akibat lemak jenuh dari daging merah. Yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
10. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Daging memiliki kadar lemak jenuh di dalamnya. Untuk itu makan daging berlebihan dapat meningkatkan efek samping yang berasal dari kadar lemak jenuh dan kolesterol.
Kedua jenis lemak tersebut bisa membentuk plak yang menyumbat pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat dan aliran darah menuju bagian tubuh jadi tidak lancar. Maka seseorang akan lebih rentan mengalami stroke, serangan jantung, dan pembengkakan arteri atau aneurisma.
Konsumsi daging merah berlebih juga menyebabkan bakteri atau mikrobiota usus yang menghasilkan senyawa trimetilamina N-oksida (TMAO). Senyawa tersebut juga berkaitan dengan risiko penyumbatan pembuluh darah.
11. Kerapuhan tulang
Pola makan yang tinggi protein dan daging dapat menyebabkan kehilangan kalsium. Jumlah protein yang sangat tinggi dapat meningkatkan kehilangan kalsium dalam urin yang penting untuk membangun tulang menjadi kuat. Hal tersebut kadang-kadang sering dikaitkan dengan masalah osteoporosis dan kesehatan tulang yang buruk.
12. Memicu gangguan ginjal
Kelebihan protein juga dapat menyebabkan kerusakan pada orang dengan penyakit ginjal yang sudah diidap sebelumnya. Dikarenakan kelebihan nitrogen yang ditemukan dalam asam amino tersebut nantinya akan membentuk protein. Jadi organ ginjal yang rusak harus bekerja lebih keras untuk menyingkirkan nitrogen tambahan dan produk sisa metabolisme protein.
Tips Konsumsi Daging
Agar Anda terhindar dari efek samping konsumsi daging berlebih, maka Anda dapat mencoba tips berikut:
1. Sebaiknya daging dimasak secara matang sempurna. Dikarenakan daging yang digoreng akan menambah kadar lemak dari minyak goreng. Sedangkan jika dibakar, akan berisiko menambah zat karsinogen penyebab kanker.
2. Sebaiknya masak daging dengan cara direbus dan dikonsumsi bersama dengan sayur dan buah agar seimbang.
3. Pilih karbohidrat pendamping olahan daging yang berserat tinggi.
4. Pilih area daging yang kurang berlemak, misalnya Sengkel. Hindari area perut apalagi jeroan.
5. Jika Anda ingin memasaknya dengan santan, maka usahakan sekali masak sekali makan habis. Jangan dihangatkan apalagi dimasak kembali.
6. Makan daging kambing atau sapi jangan berlebihan dalam waktu singkat.
7. Usahakan jangan mengonsumsi daging selambat-lambatnya 2 jam sebelum tidur.
8. Kurangi makan berlemak lain seperti konsumsi coklat dan keju selama sedang mengonsumsi banyak daging.
9. Sebaiknya setelah Anda makan daging kambing atau sapi, jangan mengkonsumsi minuman berkalori tinggi seperti teh manis atau sirup.
10. Batasi penggunaan garam dan gula.
11. Minum yang cukup 8-10 gelas sehari untuk mencegah sembelit.
12. Tetap melakukan olah raga ringan.
Advertisement