Ajak Hindari Kerumunan Saat Idul Adha, Mahfud MD Malah Dihujat
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD ramai diperbincangkan di media sosial berlogo burung biru berkicau alias Twitter. Sebelumnya, pria 64 tahun itu menulis cuitan terkait kaidah ushul fiqh di akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd.
“Kaidah ushul fiqh, “Da’rul Mafaasid Muqaddamun Alaa Jalbil Mashaalih”. Artinya menghindar dari bencana harus didahulukan dari meraih kebaikan. Konteks kininya, menghindari covid-19 harus lebih didahulukan daripada meraih pahala dengan ibadah sunnah berkerumun. Selamat Idul Adha,” cuitnya.
Sejak diunggah, cuitan tersebut disukai 2.337 likes dan mendapat 455 re-tweets. Dari pantauan Ngopibareng.id, banyak warganet yang memberi tanggapan dengan hujatan. Salah satunya warganet bernama @jabrekyudha. Akun tersebut menyebut Mahfud sebagai orang yang tidak konsisten.
“Semakin banyak ngoceh di medsos, semakin anda ditelanjangi netizen pak. Dari awal bapak tidak konsisten, masak hanya karena jabatan anda bersilat lidah. Bahkan menggunakan dalih ayat alquran. Naudzu billah min dzalik,” tulisnya.
Netizen Bandingkan dengan Kerumunan Pilkada
Netizen lainnya juga melayangkan hujatan dengan membandingkan kerumunan saat idul adha dengan pilkada. Akibatnya tagar (#) Pilkada menjadi topik populer dengan 3.631 cuitan di medsos buatan Jack Dorsey itu.
“Netizen pada bingung, sebab Mahfud MD tidak mengeluarkan Ushul Fiqh saat mau pilkada. Apakah bapak baru tahu Ushul Fiqh kemarin sore?,” tanya akun @abu_waras.
Senada dengan akun di atas, netizen lainnya menyatakan hal serupa. “Waktu pilkada kemarin dalil ini kok tidak dipakai pak? Serius deh nanya,” sahut akun @elfahmii.
Terakhir, warganet lainnya menanggapi dengan komentar bernada sindirian. “Udah deh, percayalah. Covid-19 ini hanya akan berakhir saat pilkada,” celetuk netizen lainnya.
Advertisement