Identitas Perempuan Tewas di dalam Hutan Jember Belum Terungkap
Warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember digegerkan dengan penemuan mayat yang sudah membusuk di hutan, Sabtu, 16 Juli 2022. Korban diperkirakan berusia 25 tahun. Ia ditemukan di jurang dengan kedalaman 10-15 meter.
Awalnya, mayat itu ditemukan oleh dua orang pencari madu. Saat melintas di jalur setapak, mereka mencium bau tidak sedap. Mereka penasaran dan mencari sumber bau itu. Ternyata, bau tidak sedap itu berasal dari sesosok mayat yang berada di jurang.
“Awalnya ditemukan oleh dua pencari madu, Mereka langsung melapor ke Ketua RT Dusun Baban Timur. Kemudian diteruskan ke Polsek Sempolan” kata Kapolsek Sempolan AKP Suhartanto dikonfirmasi Senin, 18 Juli 2022.
Lokasi penemuan mayat itu masuk ke dalam Kawasan Hutan Lindung Taman Nasional Beru Betiri (TNMB). Tidak hanya itu, akses jalan menuju ke lokasi juga cukup sulit. Karena itu, meskipun mendapat laporan pada Sabtu, 16 Juli 2022, polisi bersama Basarnas dibantu beberapa warga melakukan proses evakuasi pada hari Minggu, 17 Juli 2022.
Proses evakuasi cukup lama. Petugas tidak bisa membawa kendaraan ke lokasi penemuan itu. Sehingga, petugas menempuh perjalanan tiga jam untuk sampai ke lokasi.
“Proses evakuasi korban dari lembah memakan waktu 10 jam, mulai pukul 08.00 WIB-18.00 WIB. Jenazah korban kemudian dibawa ke kampung terdekat. Setelah itu baru kemudian dibawa ke RSD dr Soebandi menggunakan mobil patroli,” jelas Suhartanto.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban diperkirakan berusia 25 tahun dengan tinggi badan 155 meter. Korban juga memiliki ciri-ciri kulit kuning langsat panjang rambut sebahu.
Saat awal ditemukan, korban dalam posisi terlentang memakai kaos putih. Di dekat korban, ditemukan barang-barang lain berupa celana dalam dan kemeja motif kotak warna hitam.
Kondisi mayat sudah mengeluarkan bau tidak sedap. Diduga kuat korban sudah meninggal tiga hari yang lalu.
Identitas Korban belum Diketahui
Hingga saat ini identitas korban belum diketahui. Polisi sudah menanyakan kepada warga Desa Mulyorejo, desa terdekat dengan lokasi penemuan mayat. Namun, tidak satu pun warga di desa itu yang mengaku kehilangan anggota keluarga.
”Kita sudah tanyakan ke warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo namun tidak ada yang merasa kehilangan anggota keluarga,” tambah Suhartanto.
Petugas kesulitan mengungkap identitas korban, karena saat awal ditemukan tidak ada tanda pengenal yang melekat di tubuh korban. Selain itu, penyebab korban meninggal dunia hingga saat ini juga belum diketahui. Namun, dipastikan korban meninggal dunia bukan karena diterkam binatang buas, karena jasad korban masih utuh meskipun sudah membusuk.
“Kita belum bisa menyimpulkan apakah korban meninggal karena penganiayaan atau tidak. Namun yang pasti bukan karena diterkam hewan buas,” lanjut Suhartanto.
Lebih jauh Suhartanto mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa mengecek langsung ke RSD dr Soebandi.
“Sambil melakukan penyelidikan, kita minta kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa mengecek langsung ke rumah sakit. Semoga ada petunjuk misteri kematian korban ada titik terang,” pungkas Suhartanto.