Ibunda Dita Oepriarto: Ia Minta Didoakan Mati Syahid
Bom bunuh diri yang dilakukan oleh keluarga Dita Oepriarto tentu menyisakan luka mendalam bagi banyak pihak, termasuk kedua orang tua pelaku. Dita, pelaku bom bunuh diri yang mengendari mobil Avanza meledakkan bomnya di GPPS Jalan Arjuna.
Mendengar kabar jika sang anak menjadi pelaku peledakan bom di Surabaya, sang ibu, Sumijati sangat terpukul.
"Saya kaget. Saya diberitahu anak saya satunya, 'Bu, yang ngebom itu Mas Dita' ya Allah saya kaget langsung nangis," ungkapnya.
Sumijati awalnya tidak curiga sama sekali jika anaknya akan melakukan hal yang merugikan banyak pihak. Diketahui, dirinya dengan Dita memang sudah lama tidak tinggal di rumah bersama keluarga.
Sumijati juga mengungkapkan jika cita-cita Dita adalah bisa mati syahid. "Dia memang penah minta didoakan agar mati syahid," ucapnya.
Sumijati mengatakan, dirinya juga tidak pernah menjalin komunikasi melalu telepon dengan anaknya itu. Karena setiap kali dirinya menelepon tidak pernah diangkat.
"Tidak pernah nelepon, ditelpon tidak pernah diangkat, ketika ditanya kenapa gak angkat telepon dia jawab nama saya gak ada di hpnya," ujar Sumijati.
Sedangkan dengan sang menantu, Sumijati juga mengaku tidak dekat. "Saya nggak akrab, istrinya Dita nggak pernah tidur sini," tambahnya.
Rentetan aksi peledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo membawa duka bagi banyak orang. Mirisnya, deretan aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok anggota keluarga.
Advertisement