Ibu Sibuk Daftarkan Anak Sekolah selama PPDB, KDRT di Sidoarjo Disebut Meningkat
Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sedang marak terjadi di Kabupaten Sidoarjo. Diduga, hal tersebut dipicu karena adanya Pendaftaran Penerima Siswa Baru (PPDB) sehingga berdampak terhadap pengeluaran ekonomi meningkat.
Hal tersebut disampaikan Kasi Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Ritz Noor Widiyastutik Antarlina. Menurutnya, sejak Bulan Juni hingga Agustus akan banyak laporan KDRT yang masuk. “Selama 3 bulan terakhir, faktor ekonomi akibat anak sekolah jadi hal yang paling banyak membuat konflik di rumah tangga bahkan berujung KDRT," ucap Ritz Noor Rabu, 10 Juli 2024.
Ia menambahkan, selama Bulan Januari hingga Juni 2024, Sidoarjo diterpa puluhan KDRT. Namun, yang paling banyak dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, bersamaan dengan tahun ajaran baru.
Hal serupa juga disampaikan Kepala UPTD PPA Sidoarjo, Prastiwi Trijanti. Ia menyebutkan, ada 35 laporan kasus KDRT yang ia tangani. Berdasarkan data tahun sebelumnya, laporan KDRT di UPTD PPA Sidoarjo menurun sekitar 50 persen dibanding tahun lalu. “Tahun lalu ada 71 kasus, saat ini jumlahnya hampir setengahnya," beber Prastiwi.
Prastiwi menuturkan, para perempuan atau ibu rumah tangga yang menjadi korban KDRT, mendatangi PPA dengan penuh kesadaran, untuk berkonsultasi baik konseling maupun tindakan hukum. “Para korban sendiri yang mendatangi kami, entah itu untuk melaporkan KDRT atau hanya sekedar konsultasi,” imbuhnya.
Berdasarkan pengakuan korban, mayoritas KDRT dilatarbelakangi karena masalah ekonomi. Sisanya hanya karena hal-hal remeh seperti, beda pendapat dan saling egois. “Sebagian mungkin beda pendapat, lalu ada yang tidak mau mengalah, itu ada juga, tapi dominan karena faktor ekonomi," jelasnya.
Prastiwi melanjutkan, tidak semua kasus KDRT di Sidoarjo berlanjut ke Pengadilan Agama. Sebagian ada yang selesai di meja mediasi. " Ada sekitar 40 sampai 50 persen yang diselesaikan dengan mediasi," tutupnya.
Advertisement