Ibu Pembunuh Anak di Jember Sering Kesurupan dan Marah
MN, warga Dusun Sumberlanas Barat, Desa Harjomulyo pembunuh anak kandungnya sendiri sering kesurupan. Bahkan sejak enam bulan atau satu tahun terakhir sering menyendiri dan gampang marah.
Kepala Desa Harjomulyo, Kartono mengatakan, dirinya kaget mendengar informasi MN melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri berinisial N. Sepengetahuan Kartono, MN sangat menyayangi putrinya yang masih sekolah Taman Kanak-kanak (TK) itu.
“Dia memiliki tiga anak, yang dibunuh merupakan anak bungsu yang paling disayang. Sementara dua anaknya yang lain sudah menikah,” kata Kartono, Jumat, 09 Juni 2023.
Sebelum insiden mengerikan itu, MN memenuhi semua permintaan korban saat hendak membeli jajan. Bahkan, saat waktu magrib, MN masih sempat mengantarkan anaknya membeli jajan ke warung di dekat rumahnya.
Sebelum akhirnya tidur bersama korban, MN sempat membuatkan sayur untuk dimakan besok. Sehingga Kartono awalnya tidak menyangka MN tega melakukan aksi kejam terhadap putrinya.
Lebih jauh Kartono menjelaskan, kondisi kejiwaan MN sejak satu tahun terakhir memang tidak stabil. Bahkan ia sering kesurupan sejak dua tahun yang lalu. Saat kesurupan, MN tidak mengamuk, namun hanya suka berbicara sendiri.
Keluarga MN sudah pernah membawa MN ke pengobatan alternatif. Sejak lima bulan yang lalu, MN tidak terlihat kesurupan lagi.
“Kami kaget ketika ada kabar pembunuhan itu, karena tidak ada tanda-tanda kesurupan kambuh,” tambah Kartono.
Sementara tetangga MN, Lukman juga menyampaikan kesaksian serupa. Lukman menyebut MN sering kerasukan jin sehingga sering melamun dengan tatapan kosong.
Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, kasus tersebut penyidikannya akan dilakukan secara khusus oleh Unit PPA Polres Jember. Sehingga nanti kasus tersebut akan ditarik ke Polres Jember.
Untuk MN atau pelaku hingga saat ini masih belum bisa dimintai keterangan. Ia masih menjalani perawatan intensif di RSD Soebandi. Sementara jenazah N, usai dilakukan autopsi langsung dimakamkan.
Berdasarkan penyelidikan sementara, kondisi kejiwaan MN tidak stabil sejak satu tahun terakhir. Ia sering melamun bahkan mudah marah.
“Pemeriksaan beberapa saksi pelaku diduga depresi. Hal itu berdasarkan keterangan pihak keluarga, bukan hasil pemeriksaan kejiwaan,” pungkas Nurhidayat.
Advertisement