Ibu Pejuang Ganja Medis untuk Anak Idap Cerebral Palsy
Foto seorang ibu bernama Santi Warastuti viral di media sosial. Ia tengah menyuarakan legalisasi ganja medis di area Car Free Day (CFD) Jakarta dan bertemu dengan penyanyi Andien Aisyah. Mereka foto bersama dan diunggah lewat akun Twitternya, @andienaisyah, pada Minggu 26 Juni 2022.
Dalam foto viral yang dibagikan Andien, tampak Santi Warastuti bersama anaknya yang mengidap penyakit cerebral palsy. Melansir laman Mayo Clinic, cerebral palsy adalah gangguan yang memengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur tubuh. Biasanya, kondisi ini disebabkan kerusakan otak yang belum siap untuk berkembang saat bayi belum lahir.
Sang anak yang bernama Pika tergolek lemah di stroller. Dalam foto itu, suami Santi Warastuti juga terlihat tengah mendorong stroller tersebut. Pada foto tersebut, Santi Warastuti memegang papan yang bertuliskan "Tolong anakku butuh ganja medis".
Aksi Santi Warastuti itu untuk menyentil Mahkamah Konstitusi (MK) yang tengah menyidangkan perkara gugatan legalisasi ganja untuk medis. Santi Warastuti berkedudukan sebagai pihak yang mengajukan gugatan dalam uji materi tersebut.
"Kami sudah mengajukan permohonan selama dua tahun. Sejak November 2020 kalau enggak salah kami masukkan gugatan. Sudah delapan kali sidang dan sampai sekarang belum ada kejelasan untuk ganja medis itu," ungkapnya.
Kondisi kesehatan Pika normal sejak lahir. Namun kondisi kesehatannya menurun saat menginjak taman kanak-kanak (TK). Santi Warastuti disarankan temannya yang merupakan warga negara asing untuk melakukan terapi CBD oil atau minyak dari biji ganja. Namun Santi Warastuti tidak berani melakukannya karena ada larangan narkotika golongan I yang di dalamnya termasuk ganja, yang diatur dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Mungkin Anda masih ingat dengan kasus Fidelis Arie Sudawarto. Pria ini rela bertaruh badan demi kesembuhan istri tercinta, Yeni Riawati yang menderita penyakit langka, Syringomyelia atau munculnya kista di sumsum tulang belakang.
Fidelis menanam ganja karena menganggap ekstrak daun memabukkan itu bisa menyembuhkan istrinya dari penyakit yang dideritanya sejak lama tersebut. Di tengah istrinya berangsur pulih, Fidelis ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pertengahan Februari 2017.
Fidelis pun tak bisa lagi memberikan ekstrak ganja itu untuk mengobati istrinya. Selama 32 hari ditinggal Fidelis dipenjara, Yeni meninggal dunia. Tentu Santi Warastuti dan suami tak ingin nasibnya sama seperti Fidelis. Sehingga mereka menempuh jalur yang legal demi ganja medis.
Berikut ini info grafis ibu pejuang ganja medis untuk anak idap cerebral palsy:
Advertisement