Ibu Korban Aniaya Santri Tolak Berdamai, Ingin Pelaku Dihukum
Suyanti, ibu korban santri asal Banyuwangi yang dianiaya seniornya hingga meninggal dunia di salah satu ponpes di Kediri secara tegas menolak apabila diajak untuk berdamai.
"Saya tidak akan berdamai apa pun itu, dengan alasan kasihan. Karena saya melihat salah satu pengacara dari tim tersangka bilang bahwa ini karena kesalahpahaman masalah sholat intinya," ujar Suyanti ketika ditemui di salah satu kantor radio di Kediri, Senin, 4 Maret 2024.
"Saya tidak akan membenarkan atau membela anak saya. Saya sebagai ibunya yang melahirkan, anak saya kalau disuruh selalu melaksanakannya. Jadi nggak usah pakai dipukul atau dibunuh," tambahnya.
Sebagai orang tua, ia juga meminta pertanggungjawaban dari pihak pondok pesantren yang dinilainya lalai. Selain itu, ia meminta para pelaku penganiayaan dihukum seberat-beratnya agar setimpal dengan perbuatannya.
"Saya harus meminta pertanggungjawaban karena benar-benar lalai sampai peristiwa hilangnya nyawa anak saya terjadi. Insyah Allah pasti saya siap melaporkan," ungkapnya.
Suyati didampingi keluarganya yang lain, siang hari ini berencana berkunjung ke Polres Kediri Kota untuk bersilahturahmi.