Ibu-ibu di Bondowoso Heran, Harga Bumbu Belum Turun Usai Lebaran
Dua hari setelah hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi, ibu rumah tangga (IRT) di Bondowoso Jawa Timur masih heran dengan harga bumbu rempah atau empon-empon. Karena, sejak sepekan sebelum lebaran, hingga dua hari setelah lebaran pada Minggu 16 Mei 2021, harga bumbu rempah di pasar tradisional Kota Tape -sebutan Bondowoso- seperti jahe, sereh, kunyit, dan lengkuas masih mahal dan belum normal.
Luluk, 47, warga Kelurahan Kembang Kecamatan Bondowoso mengaku heran harga bumbu rempah jahe, sereh, kunyit, dan lengkuas naik sebelum lebaran dan sesudah lebaran belum turun. Ini jarang terjadi, kecuali harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, bawang merah, bawang putih dan lainnya yang sering naik jelang lebaran. "Mungkin harga bumbu rempah naik dan sekarang belum normal, karena banyak dibutuhkan untuk makanan lebaran dan akan lebaran ketupat," akunya.
Sementara Lina, 40 tahun, warga Kelurahan Kademangan Kecamatan Bondowoso juga heran dengan harga bumbu rempah naik 100 persen sebelum lebaran dan sesudah lebaran juga masih mahal. Ibu dua anak ini seperti tidak percaya, karena jarang terjadi harga bumbu rempah mahal pada hari raya lebaran. "Ibu-ibu kalau beli bumbu rempah kan tidak banyak. Seperti beli sereh, kunyit, dan lengkuas sebatang, sepotong atau seons seribu. Tapi, sekarang jadi duaribu," ungkapnya.
Seorang penjual bumbu rempah di Pasar Induk Bondowoso, Anwar mengatakan, mahalnya harga bumbu rempah seperti jahe, kunyit, sereh, dan lengkuas di pasaran sebelum dan hingga sesudah lebaran belum normal, karena pasokan dari distributor kurang. Sedangkan, permintaan masyarakat sebelum dan sesudah lebaran pada bumbu rempah masih tinggi. "Itu faktor penyebab masih belum normalnya harga bumbu rempah. Apalagi, sebentar lagi ketupat," katanya.
Namun, dia memperkirakan harga bumbu rempah tidak lama kembali normal. Mengingat, kebutuhan masyarakat sepekan setelah lebaran berkurang. "Setelah ketupatan, saya perkirakan harga bumbu rempah turun normal lagi," ungkapnya.
Advertisement