Ibu Hamil di Probolinggo Terbantu Adanya PGN di Rumahnya
Adanya Jaringan Gas (jargas) PGN di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo membuat banyak warga merasa terbantu. Selain hemat, warga merasa lebih praktis karena tidak perlu ribet beli tabung gas.
Hal itu dirasakan langsung oleh Lili Feriyanti, 38 tahun yang bertempat tinggal di Tongas Wetan. Perempuan yang kini tengah mengandung tersebut tidak perlu lagi angkat-angkat tabung gas, apalagi kondisinya yang tengah hamil.
"Ya enak tinggal dari meteran kita nyalakan, dan saya gak perlu ke warung beli tabung gas. Apalagi saya sudah mengandung enam bulan, kan berat angkat-angkat tabung, kalau cari malam hari juga susah," ucapnya di Pendopo Kecamatan Tongas usai acara sosialiasai jargas rumah tangga yang diadakan oleh PGN, Kamis 14 November 2019.
Lili mengaku, sebelumnya bisa menghabiskan hingga lima tabung gas dalam sebulan. Namun sejak memakai jargas PGN, ia bisa menghemat hingga 30 persen pengeluarannya untuk keperluan dapur.
"Ya kalau tabung gas Rp75 ribu-an sebulan, sejak ada PGN, jadi cuma sekitar Rp50 ribu sebulan. Lumayan banget berkurangnya," katanya.
Lili merasakan sendiri, api yang dihasilkan dari gas PGN bagus dan berawarna biru. Meski di awal ia sempat khawatir mengenai penggunaan PGN, tapi sekarang ia merasa jauh lebih aman dibanding tabung gas.
"Seperti kata Pak Susilo tadi, saya sudah lepas dari zona nyaman pakai tabung gas. Udah hampir tiga bulan pakai gas bumi PGN dan alhamdulillah tidak ada kendala apa pun," ujarnya.
Hal senada diucapkan oleh Emi Hidayati, 44 tahun, warga Bayeman. Ia mengatakan, penggunaan gas bumi PGN lebih efisien, apalagi ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk pemasangannya.
"Ya alhamdulillah, dikasih pemasangan gratis, lalu dikasih kompor satu tungku gratis. Gak ribet juga, tinggal nyala, beda sama pakai tabung gas, kita harus urusan sama entah itu ngowos lah, kalau ini tinggal dinyalakan jos," ujar Emi.
Sebagai ibu rumah tangga, Emi mengaku dalam dua bulan ini hanya membayar penggunaan gas bumi PGN sebesar Rp50 ribu.
"Kalau tabung gas, seminggu habis dua tabung, belum lagi berkali-kali belinya. Kalau pakai gas bumi PGN ini masak jadi cepat matang, apinya jos soalnya," katanya.
Emi juga berharap, agar dirinya dapat segera mengganti kompor satu tungkunya yang diberi pemerintah secara gratis dengan kompor yang memiliki dua tungku.
"Berkat sosialisasi tadi, kita dikasih tahu ada tim PGN Solution untuk mengganti kompor jadi dua tungku kalau memang membutuhkan. Karena kadang kalau masak butuh langsung nyala dua tungku," tuturnya.
Advertisement