Ibu di Malang Minta Usut Tragedi Kanjuruhan saat Jokowi ke Malang
Juariyah memegang erat foto almarhumah putrinya, Sifwa Dinar Artamevia saat Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pasar Bululawang, Kabupaten Malang pada Senin 24 Juli 2023.
Juariyah ingin agar Presiden Jokowi mengusut tuntas kasus Tragedi Kanjuruhan yang telah merenggut nyawa anaknya pada 1 Oktober 2022, lalu.
Juariyah tidak sendiri datang jauh-jauh ke Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ia bersama dengan ibu-ibu yang lain. Bahkan ada yang datang dari Pasuruan, hanya untuk meminta ketegasan dari Presiden Jokowi terkait pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
“Ibu ini teman saya jauh-jauh datang dari Pasuruan hanya untuk meminta keadilan terkait Tragedi Kanjuruhan. Anaknya meninggal saat peristiwa itu,” ujarnya pada Senin, 24 Juli 2023.
Juariyah mengatakan, bahwa keluarga korban Tragedi Kanjuruhan merasa tidak puas atas proses hukum yang sudah berjalan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Majelis Hakim sendiri memberi vonis bebas terhadap dua terdakwa dari unsur kepolisian dan satu orang polisi divonis penjara 1,5 tahun.
“Harusnya yang melakukan penembakan itu diberikan hukuman. Ini malah kenapa ada yang dibebaskan. Saya ingin yang menembakkan gas air mata ke anak saya itu dihukum,” katanya.
Ibu empat orang anak tersebut mengatakan bahwa seluruh tahapan hukum sudah ditempuh oleh keluarga korban, tapi tidak mendapatkan kejelasan hukum.
“Kami menuntut melalui Laporan Model B terkait Tragedi Kanjuruhan sampai sekarang pun prosesnya tidak ada peningkatan,” ujarnya.
Saat rombongan Presiden Jokowi meninggalkan Pasar Bululawang untuk melanjutkan kunjungan ke PT. Pindad di Turen, Kabupaten Malang, Juariyah mengangkat tinggi-tinggi potret putrinya yang telah meninggal.
Namun, usahanya tidak berbuah hasil. Suaranya tidak terdengar oleh Presiden RI Jokowi. Aksinya mendapatkan halangan dari beberapa orang agar menurunkan foto tersebut.
Advertisement