Ibu dan Anak Korban Ledakan Rumah Polisi di Mojokerto Dimakamkan Satu Liang Lahat
Dua korban ledakan rumah Aipda Maryudi di Desa Sumolawang, Puri, Mojokerto dimakamkan dalam satu liang lahat. Korban yang meninggal dunia akibat ledakan tersebut adalah Luluk Sudarwati 41 tahun dan anaknya, M Alkausar Kaffabihi atau Kaffa 3 tahun. Rumah mereka terletak tepat di sebelah kanan atau timur dari rumah Aipda Yudi.
Saat kejadian keduanya berada di dalam rumah yang berdempetan dengan kediaman Aipda Yudi. Dan, masih merupakan sepupu. Proses pemakaman Luluk dan Kaffa dimulai sekitar pukul 15.30 WIB dari rumah ibu mereka, Jumaiyah, yang juga tinggal di Dusun Sumolawang. Jenazah ibu dan anak ini kemudian diantar oleh keluarga dan warga menuju pemakaman di Dusun Sumolawang.
Suasana penuh duka menyelimuti prosesi pemakaman kedua korban. Mereka dimakamkan bersama dalam satu liang lahat pada sekitar pukul 16.30 WIB, dan warga yang hadir turut mendoakan dengan membaca tahlil.
Suami Luluk, M Khodi, mengungkapkan saat ledakan terjadi, ia tengah berada di sawah bekerja. Sementara itu, putri pertamanya sedang mengikuti pelajaran di kelas 1 SMA. Saat kejadian, hanya istri dan putranya yang ada di rumah. "Ibu menelepon memberitahukan bahwa rumah Mas Yudi meledak. Setelah itu saya pulang dan mencari istri serta anak saya," jelasnya kepada wartawan di pemakaman Dusun Sumolawang.
Khodi juga menegaskan keluarganya masih memiliki hubungan darah dengan Aipda Maryudi. Dia mengatakan jika Aipda Yudi adalah sepupunya, anak dari pamannya yang berasal dari pihak istri. "Sepupu, dia anak dari pakde istri saya," ujarnya.
Khodi juga menyatakan sebelum ledakan terjadi, ia tidak merasa ada firasat apapun. Istrinya sedang merawat Kaffa yang sedang demam di dalam kamar saat peristiwa itu terjadi. "Terserah nanti bagaimana proses hukum, saya tidak tahu," pungkasnya saat ditanya terkait harapan ke pihak kepolisian.
Menurut informasi dari warga setempat, ledakan tersebut berasal dari area dapur rumah Aipda Yudi pada sekitar pukul 09.00 WIB. Akibatnya, rumah Aipda Yudi rusak parah hingga sekitar 95 persen, sementara rumah Luluk Sudarwati mengalami kerusakan sekitar 60 persen.
Rumah Luluk berada tepat di sebelah timur rumah Aipda Yudi. Selain itu, rumah milik Warsono dan Eko Khoirul 49 juga mengalami kerusakan ringan pada bagian atapnya. Total ada empat rumah yang rusak akibat ledakan tersebut.
Selain merusak bangunan, ledakan ini juga menyebabkan meninggalnya Luluk dan Kaffa. Kedua jenazah sempat diautopsi di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto oleh tim dokter forensik dari Biddokkes Polda Jatim.
Advertisement