Ibadah Sosial Berpahala Lebih Besar, Mengasihi yang Tak Berdaya
Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, dalam bukunya “Syaraf al-Ummah al-Muhammaiyyah" (Kemuliaan Ummat Nabi Muhammad). Beliau menulis indah sekali :
ومن شرف هذه الامة ما جعله الله تعالى لها من الفضآئل العظيمة والمزايا الكريمة لمن صنع المعروف وأغاث الملهوفين وسعى فى قضآء حوائج الخلق, ومنفعة إخوانه واجتهد فى تفريج كرباتهم وستر عيوبهم, والشفاعة لهم وإدخال السرور عليهم وإجابة دعوتهم, وعيادة مريضهم والذب عن اعراضهم ونصر مظلومهم, ورحمة ضعيفهم, وإقالة عثرتهم والسعى فى الاصلاح بينهم.
“Di antara kemuliaan umat Muhammad SAW, adalah bahwa Allah menganugerahi mereka sejumlah penghargaan sangat besar kepada orang-orang yang berbuat baik, yang menolong orang-orang yang tenggelam dalam kesusahan, yang membantu memenuhi keperluan hidup makhluk Allah, yang memberikan manfaat kepada teman-temannya, yang berusaha sungguh-sungguh membebaskan kesulitan hidup mereka, yang menutupi cacat mereka, yang menolong mereka, yang membagi kegembiraan kepada mereka, yang memenuhi undangan mereka, yang mengunjungi orang-orang yang sakit, yang mengadvokasi hak-hak kehormatan mereka, yang menolong mereka yang dizalimi, dan yang mengasihi mereka yang tak berdaya."
Sesudah membaca meski serba sedikit keterangan di atas, maka aku pikir tidak ada jalan lain bagi kaum muslimin sekarang ini kecuali harus melangkah lebih maju dan lebih progresif, bukan hanya dalam aktifitas-aktifitas urusan ibadah personal saja, zikir, menghafal al Qur'an, ziarah, tetapi juga dalam aktifitas-aktifitas sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan. Bagian yang terakhir ini sesungguhnya memiliki nilai dan pahala yang tak kalah besarnya dari bagian yang pertama bahkan bisa lebih utama.
Sebuah kaidah menyebutkan :
العمل المتعدى افضل من العمل القاصر
"Perbuatan/amal yang manfaatnya menyebar lebih utama daripada amal yang manfaatnya terbatas untuk diri sendiri"
Kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan sejumlah krisis lain yang tengah menghimpit bangsa kita tampaknya tidak cukup hanya diatasi dengan melakukan aktifitas/kegiatan ibadah individual, tetapi meniscayakan juga perjuangan lain; meningkatkan kecerdasan masyarakat, menegakkan hukum yang adil, mewujudkan solidaritas sosial dan membebaskan penderitaan masyarakat. Dan bagian yang terakhir ini lebih utama.
Demikian catatan KH Husein Muhammad, ulama pesantren yang mempunyai perhatian khusus terhadap peran perempuan dalam Islam. Ia menyampaikan pesan tersebut di hadapan para tamu yang silaturrahim lebaran Fitri, ke rumahnya.
Jangan Berprasangka Buruk
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلَا تَحَسَّسُوْا وَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا تَحَاسَدُوْا وَلَا تَدَابَرُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW. beliau bersabda :
"Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Bukhari no . 6064 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu : berakhlak baik, berbuat baik, berprasangka baik, bernasib baik. Amin....!!!
Dzikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Semoga bermanfaat.