Ibadah sebagai Motivasi Hidup, Ini Pesan Gus Baha'
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha') mengatakan, "Sampean kalau menganggap kenal Presiden penting, kenal pejabat penting, kenal orang kaya penting, punya duit banyak penting dan lain-lain tapi ndak pernah merasa kalau Sujud kepada Allah itu penting. Hati-hati Sampean kelak kalau di Hisab di Mahsyar bisa habis (remuk) sampean."
Bagaimana kalau kemudian Allah bilang pas sampean di Hisab, “Sana pergi ke seseorang yang kamu anggap penting. Minta tolong ke dia. Bisa habis sampean.”
Kira-kira begitu pesan Gus Baha’. Ulama Millenial yang sering ngaji di mushalla kecil. Menjadi syirik itu tak harus dengan menyembah selain Allah atau menganggap ada yang setara dengan Allah.
Merasa ada sesuatu yang lebih penting dari Sujud kepada Gusti Allah pun bisa membahayakan status manusia saat di Akhirat nanti.
Jadi kalau bisa waktu meninggal, status seseorang dalam keadaan Sujud kepada Allah atau statusnya sebagai orang yang menunggu waktu sujud wajib alias menunggu waktu Shalat lima waktu.
Jangan sampai meninggal dalam keadaan statusnya sebagai yang berharap punya uang banyak, berharap punya rumah mewah atau status orang yang berharap pada hal-hal duniawi lain. Orang jangan sembrono.
Malaikat akan mencatat status terakhir orang yang meninggal. Dalam keadaan mengabdi kepada Allah atau dalam keadaan memikirkan target duniawi.
Jadi (motivasi) hidup yang keren itu hidup yang pola pikirnya menunggu waktu Ibadah sambil melakukan kemanfaatan pada orang banyak. Bukan motivasi Hidup yang mau bermanfaat pada orang banyak menunggu mapan.
“Malaikat nanti mencatat si fulan Meninggal dalam keadaan menunggu Shalat Duhur. Kan keren.” ujar Gus Baha’
“Bukan si Fulan Meninggal dalam keadaan menunggu mapan. Ingin punya mobil mewah ndak kesampaian. Urip (hidup) kok kepingin mapan itu loh laopo?? (ngapain). Apa ndak kuatir Mati dalam keadaan begitu?”
"Pada tahap ini banyak Umat tidak lolos ‘ujian’ di Padang Mahsyar.
"Mumpung belum Mati, jadi jangan sembrono kalau hidup. Sobat energi, Yuk, perbanyak Ngaji." Demikian Gus Baha' menyampaikan pesan-pesan kebaikan Islam.