Ibadah Paskah Jumat Agung, Polisi Jaga Ketat Gereja di Bojonegoro
Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro menjaga ketat di sejumlah gereja di Bojonegoro. Pengamanan di tempat ibadah umat Nasrani dalam rangka memperingati hari Wafatnya Isa Al-Masih atau Jumat Agung pada Jumat 15 April 2022.
Sejumlah gereja di Bojonegoro seperti Gereja Santo Paulus di Jalan Jenderal Soedirman. Juga Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU) dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bojonegoro Jalan Teuku Umar Kota Bojonegoro
Tim dari Polres melakukan sterilisasi dengan metal detektor di luar, juga ruang dalam hingga altar untuk peribadatan. Polisi juga melakukan pengamanan saat digelar ibadat Jumat Agung, hari ini.
"Kami lakukan sterilisasi di ruang dalam dan luar, untuk kenyamanan beribadah," ujar Kepala Satuan Samapta Polres Bojonegoro AKP Sujono mewakili Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad Jumat 15 April 2022.
Nampak di depan Gereja Santo Paulus di Jalan Jenderal Soedirman, beberapa polisi melakukan penjagaan. Jemaat terlihat bergantian keluar masuk gereja berlokasi di Kota Bojonegoro ini. Polisi juga berkeliling patroli di jalan-jalan di Bojonegoro yang terdapat gereja. Ada lebih dari 13 gereja di Kota Bojonegoro.
Menurut Kasat Samapta, AKP Sujono sterilisasi dan pengamanan tempat ibadah untuk mengantisipasi kerawanan jelang dan saat Umat Nasrani melaksanakan ibadah Jumat Agung atau Paskah.
“Polres Bojonegoro berupaya untuk memberikan rasa aman terhadap Umat Nasrani yang melaksanakan ibadah Jumat Agung atau Paskah,” katanya. Setelah dilakukan sterilisasi, tidak ada barang-barang ditemukan. "Steril dan aman," imbuhnya.
AKP Sudjono berharap, agar pelaksanaan ibadah tetap menerapkan Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19.
Cipto, 63, tahun, jemaat Gereja Santo Paulus, Bojonegoro, mengaku senang beribadat dengan rasa nyaman dan aman. Bagi kaum Kristiani, Ibadat Jumat Agung, juga sebagai pengingat wafatnya Isa Almasih. "Kami tentu berterima kasih kepada aparat keamanan," ujarnya pada Ngopibareng.id Jumat 15 April 2022.
Cipto berharap ibadat di gereja yang bertepatan dengan bulan Ramadan, bisa untuk ketenangan semua umat. "Saling menghormati antar umat," imbuhnya.
Advertisement