Ib-ibu di Kediri Aksi Demo Tuntut Pabrik Obat PT Afi Farma Tutup
Sejumlah orang yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak, mendatangi pabrik obat PT Afi Farma di jalan Mauni Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Warga datang menggelar aksi damai dengan tujuan menuntut penutupan pabrik obat.
"Kami ingin tutup, stop pabrik," cetus Ketua Forum Masyarakat Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak Jeannie Latumahina Senin 28 November 2022.
Perempuan yang akrab disapa Jeannie tersebut, bersama sejumlah teman lSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) lainnya diberi kesempatan anggota Polres Kediri Kota untuk melihat secara langsung masuk ke area Pabrik.
"Setelah kami diberi kesempatan untuk melihat, ternyata pabrik ini masih beroperasi dan karyawannya masih banyak. Jadi tuntutan kami pabrik segera ditutup dan karyawan dikeluarkan," pungkasnya.
Sebelum mendatangi pabrik, Jeannie mengaku telah mendatangi kantor BPOM dan kantor Dinas Kesehatan Kota Kediri "Dinas Kesehatan sudah melakukan penarikan obat obat yang dilarang oleh pemerintah," tukasnya.
Pihak BPOM ketika ditanya wartawan mengakui jika memang masih ada aktivitas di dalam pabrik.
"Betul karena yang ditarik adalah produk liquid atau cair. Artinya mereka masih produksi yang padat seperti tablet. Nah itu masih diperbolehkan. Mereka disini karyawan yang mungkin memproduksi tablet. Kalau yang cair Kami pastikan sudah dicabut dari Badan POM. Nanti Kami masih kordinasikan dengan Bareskrim . Kami percayakan sepenuhnya kepada Bareskrim,karena kemarin sudah mengawali melakukan proses hukum dan juga sudah ditetapkan sebagai tersangka," tutur Kepala BPOM Kediri Singgih Prabowo.
Jalanya aksi damai ini berlangsung kondusif, dan mendapat pengawasan dari anggota Polres Kediri Kota. Layaknya demonstrasi, mereka datang dengan membawa poster. Di antaranya bertuliskan, 'Selamatkan anak anak Indonesia dari pencemaran bahan kimia Farmasi para oknum'.
Seperti diketahui sebelumnya Bareskrim telah mendatangi tempat pabrik obat PT Afi Farma. Bareskrim menduga pabrik itu telah memproduksi obat sirup yang mengandung etilen glikol (EG) berlebih..