IA-ITB Desak Rektor ITB Klarifikasi Keterlibatan di Sirekap KPU
Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) mendesak Rektor ITB untuk segera memberikan klarifikasi terkait keterlibatan ITB dalam pengembangan aplikasi Sirekap KPU yang menuai kontroversi.
"Kinerja Sirekap terindikasi banyak kejanggalan dan memicu dugaan kecurangan dalam penghitungan suara Pemilu 2024," kata Ketua Umum PP IA-ITB Akhmad Syarbini dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 Maret 2024.
Akhmad Syarbini menilai, sebagai salah satu tim pengembang aplikasi Sirekap, ITB memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan duduk perkara dan memastikan transparansi dalam proses pengembangan teknologi tersebut.
"Bentuk buruknya kinerja Sirekap telah diakui oleh KPU sendiri dan bahkan berujung pada laporan ke Bareskrim Polri," katanya.
Menyikapi hal tersebut, IA-ITB menyampaikan beberapa poin sikap sebagai berikut:
a. Mendesak Rektor ITB untuk segera menyampaikan klarifikasi secara elegan dan profesional terkait keterlibatan ITB dalam Sirekap.
b. Mendukung penuh Rektor ITB dalam menjaga marwah dan nama baik ITB.
c. Mendesak Rektor ITB untuk membentuk tim evaluasi untuk melakukan audit terhadap Sirekap sebagai bentuk tanggung jawab intelektual.
d. Mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya alumni ITB, untuk terus mengawal proses penyelenggaraan Pemilu 2024 secara Luber Jurdil.
Syarbini menegaskan, transparansi dan akuntabilitas ITB dalam kasus ini sangat penting untuk menjaga marwah ITB di tingkat nasional dan dunia akademik, serta demi memastikan suksesi kepemimpinan nasional yang damai dan bermartabat.
Syarbini berharap, Rektor ITB dapat segera merespon tuntutan mereka dan memberikan penjelasan yang komprehensif terkait keterlibatan ITB dalam Sirekap.
"Masyarakat juga menantikan hasil audit Sirekap yang diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan keadilan dalam proses Pemilu 2024," katanya.
Kasus Sirekap KPU telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan memicu keraguan terhadap kredibilitas hasil Pemilu 2024. Klarifikasi dan audit yang transparan dari ITB diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Indonesia.
Advertisement