HYBE Viral, Agensi BTS hendak Singkirkan NewJeans hingga Dugaan Manipulasi Chart
Perusahaan hiburan asal Korea Selatan (Korsel), HYBE Labels viral di berbagai platform media sosial. Label yang menaungi BTS, NewJeans dll ini terlibat beberapa kontroversi dan dituduh menyabotase grup dari agensi lain.
Dugaan ini muncul seiring dengan pemanggilan perwakilan HYBE ke Majelis Nasional Korsel, untuk mengonfirmasi bocornya dokumen audit internal perusahaan. Dokumen tersebut diduga memuat aktivitas melanggar etika yang dilakukan HYBE selama berbisnis di industri hiburan.
Audit HYBE Label ini mulai dilaksanakan setelah mencuatnya isu perselisihan antara HYBE Labels dengan Min Hee Jin, mantan CEO ADOR Entertaintment yang menaungi NewJeans.
Min Hee Jin sebelum bekerja dengan HYBE, ia pernah bekerja sebagai direktor kreatif untuk SM Entertaintment dan menciptakan banyak konsep untuk Girl’s Generation, F(X), dan Shinee.
Menyingkirkan NewJeans
Audit HYBE makin panas dengan ditemukannya dokumen berisi hinaan-hinaan terhadap member grup K-Pop perusahaan lawan. Staf HYBE diduga mencemarkan nama baik grup K-Pop pesaing. Dokumen tersebut bahkan juga memuat pertimbangan strategi untuk menyingkirkan grup internal mereka sendiri, NewJeans. Hal ini diduga dilakukan untuk mendongkrak LE SSERAFIM.
Dalam dokumen yang dirilis oleh media Korea, HYBE telah menjelekkan banyak idol seperti AESPA, BABYMONSTER, NMIXX, STRAY KIDS, NCT, WONDER GIRLS, TWICE, BLACKPINK dan lainnya.
Mereka bahkan juga mengomentari TWS, NEWJEANS, V, JK, JIMIN, SUGA BTS, ILLIT, YEONJUN, TAEHYUN, BEOMGYU TXT, LE SSERAFIM, dan SEVENTEEN. Menyasar grup dari perusahaan lain, seperti SM Entertainment dan JYP Entertainment.
Misalnya, komentar tentang fisik idol group lain, atau menyebut grup lain sebagai flop alias tidak laku. Dalam dokumen tersebut staf HYBE, misalnya, menghina fisik para tinggi badan para member Stray Kids.
Walaupun akses ke dokumen segera dibatasi oleh Kementerian, bocornya informasi ini tetap memicu perbincangan publik di media sosial.
Dugaan Manipulasi Chart
Dilansir dari The Korea Times, HYBE menghadapi tuduhan manipulasi chart atau tangga lagu. karena diduga menggunakan taktik yang meragukan untuk meningkatkan angka penjualan album.
HYBE diketahui menjual album dengan syarat "dapat dikembalikan," yang secara artifisial meningkatkan penjualan minggu pertama sebesar 70.000 hingga 200.000 unit tambahan. Data ini kemudian dimanfaatkan untuk promosi, meskipun album yang tidak terjual akhirnya dikembalikan.
Sejarah HYBE
HYBE berawal dari Big Hit Entertainment, yang didirikan oleh Bang Si-Hyuk pada 2005. Setelah BTS menjadi boyband K-Pop terpopuler di dunia, Bang Si-Hyuk mengubah nama agensi tersebut menjadi HYBE Labels.
Anak Perusahaan
HYBE memiliki banyak anak perusahaan, di antaranya Big Hit Music, Source Music, Belift Lab, Pledis Entertainment, KOZ Entertainment, HYBE Labels Japan, ADOR, dan NICO.
Predikat Konglomerat
HYBE menjadi perusahaan hiburan pertama di Korea Selatan yang menyandang predikat konglomerat. Predikat ini diberikan oleh Korea Fair Trade Commission (KFTC) atau Komisi Perdagangan Korea.
Teknologi AI
HYBE menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menggabungkan suara penyanyi Korea Selatan dengan suara dalam lima bahasa lainnya.