Hyang Argopuro Festival di Jember, Pelestarian Budaya dan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Jember menggelar Hiyang Argopuro Festival yang ke-8, di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Jember, Minggu, 15 September 2024. Kegiatan yang masuk dalam program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu merupakan ajang pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif.
Hyang Argopuro Festival digelar di Jember, karena salah satu desa, yakni Desa Arjasa masuk dalam peringkat ke-lima tingkat nasional. Festival tersebut secara langsung dibuka oleh Bupati Jember, Henndy Siswanto.
Dalam festival tersebut berbagai sanggar seni menampilkan berbagai tarian lokal, peragaan semangat gotong royong membangun rumah, drama kolosal Roro Mangli.
Perwakilan Kemenparekraf Divisi Analisis Kebijakan Direktorat Even Daerah, Vicky Apriyanto mengatakan, Hyang Argopuro Festival merupakan rangkaian program unggulan Kemenparekraf, yakni Senandung Dewi (Semarak Even Unggulan di Desa Wisata) Tahun 2024.
Kegiatan Hyang Argopuro Festival terselenggara atas kolaborasi Kemenparekraf, Pemprov Jatim, Pemkab Jember, Desa Wisata Arjasa, dan berbagai unsur lainnya. Kegiatan tersebut digelar di Desa Arjasa, karena desa tersebut masuk peringkat kelima dalam program Senandung Dewi 2024.
Tak sekadar berupaya melestarikan budaya para leluhur, Hyang Argopuro Festival juga diharapkan bisa mendorong perkembangan ekonomi kreatif.
Vicky berharap, Hyang Argopuro Festival ditetapkan sebagai even tahunan di Kabupaten Jember. Dengan kegiatan yang sama namun ditingkatkan, Vicky yakin akan lebih banyak lagi pelaku ekonomi kreatif yang terlibat.
“Kami berharap kegiatan ini digelar secara berkelanjutan dan konsisten agar mampu meningkatkan kunjungan wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Bahkan, dengan kegiatan yang terus ditingkatkan, sangat mungkin bisa setingkat dengan JFC, yang sudah masuk kelas dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, kegiatan Hyang Argopuro Festival 2024 di Desa Arjasa melibatkan 30 lebih pelaku UMKM dan 10 sanggar seni dan budaya. Kegiatan ini merupakan pengembangan dari kegiatan sedekah desa yang sudah digelar sejak tahun 1920.
Kegiatan yang digelar secara rutin dan ditingkatkan itu, pada akhirnya dikembangkan menjadi pariwisata. Hingga akhirnya Desa Arjasa menjadi salah satu desa terpilih dalam program Senandung Dewi.
Atas capaian tersebut, Hendy mengapresiasi Pemerintah Arjasa dan berharap desa lainnya juga bisa mengikuti. Hendy juga menyampaikan terima kasih kepada Pemprov dan Kemenparekraf atas terpilihnya Desa Arjasa dalam Program Senandung Dewi.
Senada dengan Vicky, Hendy juga berharap kegiatan Hyang Argopuro Festival digelar setiap tahun dengan mutu yang terus ditingkatkan, agar lebih bermanfaat untuk masyarakat.
“Ini harus menjadi kegiatan tahunan. Ini merupakan nilai tambah untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Ini kebanggaan dan cita-cita bersama, agar Hyang Argopuro Festival bisa menjadi daya tarik seperti pagelaran JFC,” jelasnya.
Untuk mencapai keinginan tersebut, Hendy mengajak semua berkolaborasi, mulai dari masyarakat, pemandu wisata, dan pemerintah. Pengelolaan wisata tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri.
“Kegiatan ini harus didukung semua pihak, harus ada kolaborasi bersama, tidak boleh sendiri. Harapan kami dengan Hyang Argopuro Festival bisa dikolaborasikan agar menjadi paket wisata komprehensif,” pungkasnya.