HUT RI, Ribuan Warga Banyuwangi Kumandangkan Sholawat Badar
Sedikitnya 20 ribu warga NU Banyuwangi mengumandangkan Sholawat Badar, Rabu, 24 Agustus 2022. Aktivitas ini dilakukan dalam kegiatan Sholawat Merdeka yang digelar dalam rangka Haul ke-52 Pencipta Selawat Badar, KH. Ali Manshur sekaligus memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI.
KH. Ali Manshur merupakan ulama pencipta Sholawat Badar. Ia juga Ketua PCNU Tahun 1962 sekaligus Kepala Departemen Agama Banyuwangi saat itu.
“Acara Sholawat Merdeka ini diselenggarakan dalam rangka mensyukuri 77 tahun Indonesia merdeka,” jelas Ketua PCNU Banyuwangi, KH. M. Ali Makki Zaini.
Sholawat Merdeka ini dilaksanakan di lokasi pembangunan Lembaga Pendidikan Terintegrasi Bumi Sholawat Badar, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Kegiatan itu dihadiri Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan jajaran Forum Pimpinan Daerah Banyuwangi. Hadir pula Danseskoal Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi.
Selain itu, juga ada sejumlah pengasuh Pondok Pesantren di Banyuwangi, ulama dan jajaran pengurus NU se-Banyuwangi. Sejumlah kiai dan ulama yang hadir di antaranya, Rais Syuriah PCNU Banyuwangi KH. Zainulloh Marwan, Ketua PCNU Banyuwangi KH. Ali Makki Zaini, Pengasuh PP Bustanul Makmur Genteng KH. Muwafiq Amir, Pengasuh Ponpes Minhajut Thullab Muncar, KH. Fakhruddin Mannan, dan sejumlah kiai lainnya.
“Seluruh pengurus NU dan Badan Otonom se-Kabupaten Banyuwangi akan hadir,” tegas Kiai yang akrab dipanggil Gus Makki ini.
Badan otonom NU yang hadir di antaranya, Fatayat NU, Banser, IPNU, IPPNU, Ansor, Pagar Nusa, dan seluruh guru dari sekolah yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani bersyukur bisa berkumpul bersama ulama untuk mengumandangkan Sholawat Badar. Selain kumandang Sholawat, juga dilakukan doa bersama para Kiai.
“Insya Allah berkah bagi Banyuwangi. Melalui sholawat, semua hajat baik kita terwujud,” kata Ipuk.
Pesan Presiden
Ipuk menyatakan, pada pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi meminta seluruh bangsa Indonesia mewaspadai kondisi dunia saat ini. Mulai dari krisis pangan, energi hingga kondisi geopolitik global. Kondisi itu, menurutnya akan berdampak pada Banyuwangi.
Untuk menghadapi hal itu, menurut Ipuk, semua elemen masyarakat harus saling bergotong royong. Semua harus saling membantu sesuai dengan kewenangan dan kemampuan masing-masing. Menurutnya, sudah saatnya saling bergandengan tangan untuk kebaikan bersama.
"Saya sangat mengapresiasi atas upaya kerja sama yang dilakukan malam ini,” ujarnya.