Paguyuban Seni Surabaya Ziarahi Makam Walikota Moestadjab
Paguyuban Seni Budaya Nusantara (Paseban) Surabaya mengadakan ziarah ke makam Walikota Moestadjab Soemowidagdo dan istirinya NY. R.A. Isminah Moestadjab yang berlokasi di TPU Karang Tembok, Surabaya. Ziarah kubur ini dilakukan untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-75.
Tak hanya ziarah, Paseban juga mempercantik makam, menggelar upacara dan tabur bunga di tempat peristirahatan walikota yang namanya dijadikan nama jalan tersebut.
Sebelum melakukan upacara bendera, para anggota Paseban dan Perkumpulan Unit-unit Reog Ponorogo Surabaya (PUR-BAYA) bersama warga sekitar, terlebih dahulu membersihkan makam tersebut secara gotong-royong.
"Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap para pahlawan, pejuang di negeri ini," ucap Siswandi, selaku Ketua Paseban Indonesia, Senin, 17 Agustus 2020.
Dalam kesempatan tersebut, Siswandi menceritakan jika Walikota Moestadjab merupakan ketua panitia pembangunan Tugu Pahlawan Surabaya pada saat kepemimpinan presiden Ir. Soekarno. Menurutnya, saat itu Walikota Moestadjab mudah meyakinkan warga Surabaya bergotong-royong, bersama-sama menyumbang untuk membangun Tugu Pahlawan hanya dengan memberikan teladan kepada warga.
"Di mana pada saat itu, Walikota Moestadjab mengajak seluruh warga untuk gotong-royong membangun Tugu Pahlawan. Bagaimana warga untuk diajak gotong-royong itu gampang. Tinggal lihat pemimpinnya bisa dibuat contoh atau tidak," ungkap Siswandi.
Namun, Siswandi menyayangkan perjuangan Walikota Moestadjab tidak diimbangi dengan pengetahuan para generasi penerus bangsa yang kurang mengetahui akan sejarah para pahlawan. "Arek-arek Suroboyo ini jiwanya luar biasa. Tapi sayang sejarah-sejarah seperti ini banyak yang tidak tahu, hingga makam para pahlawan ini terbengkalai," imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Siswandi berharap para pemimpin bangsa, khususnya pemimpin di Surabaya untuk lebih peduli dengan makam-makam para pahlawan.
"Kami berharap pemimpin Surabaya mau pendengar kami untuk melestarikan makam pahlawan, kalau bisa dipagar. Kita jangan jadi anak durhaka. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya," jelasnya.
Untuk diketahui, mendiang R. Moestadjab Soemowidagdo yang merupakan Walikota Surabaya pada periode 1952-1956.