Hunian Sementara Pengungsi Erupsi Semeru Segera Dibangun
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyebut pemerintah bakal mulai membangun hunian sementara (huntara) untuk para korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang. Surat Keputusan (SK), perihal persiapan lahan sekitar 90,99 hektare untuk dibangun hunian sementara (huntara).
“SK resmi dari KLHK sudah keluar tadi malam, untuk menyiapkan lahan 90,99 hektar di dua titik, di daerah Candipuro dan daerah Pronojiwo (Lumajang),” kata Khofifah, di Surabaya, Kamis 16 Desember 2021.
Selain lahan dari KLHK, kata Khofifah, Pemprov Jatim dan beberapa pihak terkait juga telah menyediakan alat berat. Agar proses penyediaan huntara bisa segera dilakukan.
“Pada dasarnya alat-alat berat sudah standby di sana, alat-alat berat PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), sudah di sana, alat-alat beratnya Kodam, Polda, juga punya Pemprov Jatim,” jelasnya.
Petugas yang ada di lapangan, lanjut dia, saat ini hanya menunggu cuaca yang bagus untuk mulai pengerjaan. Sebab, mereka pun sudah menentukan titik mana yang akan dibangun huntara.
“Hari ini sebetulnya kalau cuaca bagus, seluruh alat berat bisa bergerak. Karena tititknya sudah ada, titik koordinatnya sudah ada, baik yang di Candipuro maupun yang di Pronojiwo, luasan areanya juga ada,” ucapnya.
Khofifah melanjutkan, apabila situasi Gunung Semeru sudah dinyatakan kondusif, pihaknya baru akan membangun hunian tetap (huntap). Nantinya, huntara yang sudah lebih dulu dibangun bakal langsung digabungkan.
“Jadi satu paket, huntara dulu, (baru kemudian) huntap dibangun. Sehingga kalau huntap selesai, huntara bakal bersatu dengan bangunan induknya,” ujarnya.
Khofifah berharap, pembangunan huntara tersebut dapat memberikan ketenangan bagi para pengungsi. Sebab, mereka memiliki harapan untuk bisa tinggal di rumah bersama keluarga lagi.
“Mudah-mudahan (pembanguan huntara) ini bisa memberikan ketenangan bagi para pengungsi. Saya mohon untuk seluruh pengungsi tetap tenang dan tidak panik,” tutupnya.