Humor Paling Banal saat Halal Bihalal, Semua Soal Manajemen
Suasana Idul Fitri masih terasa. Selama bulan Syawal, aktivitas unjung-unjung dalam silaturahmi berjalan lancar. (Ya, setelah dua tahun masa pandemi semua orang harus mengurung diri). Bahkan, kini segala kegiatan mesti dilabeli dengan "Halal Bihalal".
Nah, di tengah situasi aktivitas sosial-keagamaan seperti itu, humor dan lelucon pun hadir di tengah kita. Ada lelucon paling banal terkait dunia profesional: manajemen.
Ada seorang janda mempunyai keponakan perempuan yang sangat cantik. Mereka hanya tinggal berdua... Banyak pemuda yang datang melamarnya. Tapi si gadis dan bibinya ini minta mahar yg tinggi yaitu Rp500 juta. Sehingga tidak ada lelaki yang mampu dengan mahar tersebut, dan si gadis juga tidak mau menurunkan maharnya sedikitpun.
Dikisahkan ada seorang pemuda yang tergila gila dengan si gadis itu. Dia banting tulang untuk mengumpulkan mahar, namun baru terkumpul Rp300 juta.
Si pemuda kebingungan dari mana dia dapat sisanya Rp200 juta padahal dia sudah kerja keras untuk mendapatkan uang tadi. Akhirnya dia mengadu ke ayahnya tentang masalah ini.
Si ayah lalu bilang, "Berikan uang yang Rp300 juta pada ayah, mari kita menemui gadis dambaanmu." Si anak menjawab, "Ayah, uangnya masih kurang. Dia tidak akan mau."
Si ayah bilang lagi, "Sudah pokoknya kamu ikut ayah, semoga nanti dimudahkan oleh Allah Ta'ala."
Ke Rumah Sang Janda
Akhirnya mereka berdua pun pergi ke rumah si janda untuk meminang keponakannya. Setelah sampai dan bertemu si janda, si ayah bilang, "Bu, saya ingin mengutarakan hajat saya datang kesini. Mohon ibu jangan memotong ucapan saya sebelum selesai ya... Anak saya ini ingin melamar keponakan ibu. Dan ini maharnya Rp100 juta."
Si janda kaget dan akan memprotes. Tapi si bapak keburu bilang, "Tenang bu, jangan dipotong dulu, saya belum selesai."
"Dan ini Rp100 juta lagi mahar buat ibu. Saya juga mau melamar ibu."
Mendengar kalimat terakhir si bibi pun tersenyum lebar, karena bahagia ada yang mau menikahinya. Dengan gembira dia akhirnya langsung menerima lamaran dari ayah dan anak itu.
Para tetangga menjadi heran kenapa akhirnya si bibi ini mau menurunkan mahar keponakannya dari Rp500 juta ke 100 juta. Mereka menanyakan hal ini langsung kepada si bibi. Sang bibi menjawab sambil senyum senyum, "Kalau beli banyak, dapat diskon"
Si pemuda juga heran karena dia memberi uang kepada ayahnya Rp300 juta, namun yang terpakai cuma 200 juta. Kemana sisanya yang Rp100 juta lagi?
Si ayah akhirnya jawab, "Yang Rp100 juta ayah pakai buat merayu ibumu supaya mau dimadu."
Hikmah Kisah
Di tangan orang cerdas, kondisi sulit akan berubah menjadi keuntungan ganda. Selamat beraktivitas, sehat bahagia, rezeki berlimpah keberkahan. Amiin.
Advertisement