Humor! Minuman Keras Halal, Jaga Jarak Berjamaah
Dalam setiap situasi, ketegangan di masyarakat akan berjumpa suatu fragmen peleraiannya. Apalagi, masa pandemi Covid-19 yang setiap orang harus menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
Berikut dua humor yang cukup meneduhkan guna memberi penguatan bagi imunitas tubuh kita.
Minuman Keras Yang Halal Dikonsumsi
Suatu hari, dalam forum Bahtsul Masail (Pembahasan Masalah Keumatan) yang rutin dilakukan pada malam Senin di aula pesantren, Mahfud mengeluarkan pernyataan kontroversial.
"Tidak semua minuman keras haram," kata Mahfud.
Sontak, teman-temannya di forum tersebut menyanggah pernyataan Mahfud dengan berbagai dalil yang ada dalam berbagai kitab fiqih yang selama ini mereka pelajari.
"Sudah jelas disebutkan bahwa 'Kullu muskirin haramun'. Setiap yang memabukkan itu haram. Jadi karena minuman keras itu memabukkan maka sudah pasti dihukumi haram," kata Munawir, santri yang menjadi koordinator bahtsul masail tersebut.
"Tapi begini, kita harus mendefinisikan dengan benar, kriteria atau jenis minuman keras itu dulu," jawab Mahfud yang memang terkenal jago dalam bahtsul masail.
"Jenis apa yang dimaksud?," sanggah Munawir.
"Menurut saya, ada satu jenis minuman keras yang tidak haram untuk diminum dan boleh atau halal dikonsumsi," jelas Mahfud.
"Minuman apa itu?," timpal Munawir tak sabar.
"Es batu," jawab Mahfud.
Salat Berjamaah: Jaga Jarak atau Rapatkan Barisan
Terkait imbauan imam salat: "Sawwu Shufuu fakum: di Masa Pandemi Covid-19.
Wabah virus corona penyebab Covid-19 yang melanda dunia menuntut seluruh orang menjalankan protokol kesehatan di mana pun berada, tak terkecuali ketika menjalankan shalat wajib di masjid atau musala.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menjalankan protokol kesehatan ialah memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Khusus menjaga jarak, tentu tidak lazim dilakukan ketika menjalankan shalat berjamaah di masjid yang seharusnya lurus dan rapat.
Terkait menjaga jarak shaf belum terlalu dipahami oleh pemuda bernama Nasikin. Ia mendapati imam shalatnya mengucapkan :
"Sawwu shufuu fakum fa inna taswiyatash shufuufi min tamaamish shalat. Luruskan shaf, jaga jarak, jangan rapat-rapat.
"Drun, bukannya kalimat itu mengisyaratkan kita untuk merapatkan barisan? Kok malah disuruh jaga jarak dan jangan rapat-rapat?” tanya Nasikin seketika kepada temannya Badrun.
“Zaman Covid, bro,” jawab Badrun singkat.
Advertisement