Humor Jalur Sutra Ekonomi, China Uji Coba Robot di Tenabang
Jalur Sutra Ekonomi. Itulah program China dalam menguasai dunia di masa kini. Presiden China Xi Jinping, September 2013 mengumumkan Inisiatif Belt and Road (BRI) China di Universitas Nazarbayev, Kazakhstan.
Belt dan Road Initiative China (BRI) adalah kegiatan ekonomi, diplomatik, dan geopolitik yang beragam yang sebelumnya bernama "New Silk Road" kemudian berubah menjadi "One Belt One Road".
Maka kemajuan dunia terus dipelopori China. Produk peniti, jarum benang, telah dikenal di Indonesia, diproduksi dari Negeri Tirai Bambu.
China, kini, sedang memproduksi robot kecil berkamera untuk menangkap pencopet, rencananya akan dipasarkan di Indonesia.
Telah diuji coba di New York, Amerika Serikat, dalam 30 menit tertangkap 40 pencopet. Ini menunjukkan keberhasilan produksi teknologi bagi kepentingan menghalu kejahatan.
Di Singapura dalam 30 menit tertangkap 20 pencopet, di Kohln Jerman 30 menit 15 pencopet dapat tertangkap.
Lalu kemarin diuji coba di Pasar Tanah Abang, Jakarta, dalam 3 menit robotnya HILANG DICOPET. Ha ha ha....*)
*) Pasar Tanah Abang Jakarta, dulu dikenal juga sebutan orang Betawi: Tenabang.
**) Tetap tersenyum di masa pandemi Covid-19. Semoga pandemi cepat berakhir dengan humor-humor kekinian yang membahagiakan.
Catatan Redaksi:
Inisiatif Belt and Road (BRI) China diumumkan Presiden China Xi Jinping, September 2013 di Universitas Nazarbayev, Kazakhstan. Belt dan Road Initiative China (BRI) adalah kegiatan ekonomi, diplomatik, dan geopolitik yang beragam yang sebelumnya bernama "New Silk Road" kemudian berubah menjadi "One Belt One Road".
Belt and Road Initiative China merupakan salah satu kebijakan luar negeri dan ekonomi Pemerintah Tiongkok yang paling ambisius. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat pengaruh ekonomi Beijing melalui program yang luas dan menyeluruh dalam pembangunan infrastruktur di seluruh negara yang dilewati jalur tersebut. Kebijakan ini dikeluarkan juga mengingat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat yang saling memperebutkan pengaruh politik dan ekonomi.
BRI memiliki dua rincian yaitu jalur sutra ekonomi darat dan jalur sutra maritim berbasis laut. BRI menghubungkan Asia, Afrika, Oseania, dan Eropa dengan berbagai infrastruktur yang dibangun. Tiongkok telah mengusahakan dengan mengedepankan sifat kooperatif yang mana akan menguntungkan bersama. Presiden Xi Jinping dalam pidatonya menekankan BRI dalam perdamaian dan kerjasama, keterbukaan dan inklusivitas, saling belajar dan saling menguntungkan.
Pada musim gugur 2013, di Kazakhstan dan Indonesia, Presiden China Xi Jinping mengusulkan pembangunan Sabuk Ekonomi Jalan Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad 21. Desain dan struktur dasar kemudian dipersiapkan dan merujuk pada resolusi UNGA dan UNSC. November 2014, Tiongkok menyiapkan dana untuk proyek tersebut senilai USD 40 Miliar. Setahun kemudian di akhir tahun 2015, China mendirikan lembaga keuangan multilateral baru, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Kemudian Mei 2017, Forum One Belt One Road (KTT OBOR) pertama diadakan di Beijing yang dihadiri oleh para pemimpin negara dan pemerintah dari 29 negara dan lebih dari 1.600 peserta berasal dari lebih dari 140 negara dan 80 organisasi Internasional. Pada Juli 2018, lebih dari 265 item dari 279 item pada daftar hasil Forum OBOR telah selesai. Sementara 14 item lainnya masih dalam proses pengerjaan.
China telah membuka jalur kereta api terpanjang di dunia yang menghubungkan China hingga ke Eropa. Dengan ini membuka peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan di sepanjang jalur tersebut baik jalur sutra darat di utara maupun jalur sutra maritim di selatan.
Beberapa pemimpin OI menyatakan bahwa inisiatif OBOR adalah gagasan yang mendukung dan mendorong meningkatnya Human Sustainable Development melalui kerjasama. Sekjen PBB, Antonio Guterres menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan globalisasi dan kesejahteraan masyarakat seluruh dunia. Karenanya, dunia memerlukan resolusi baru dalam hal ini yang kemudian OBOR muncul di tengah arus globalisasi dan sejalan dengan Sustainable Development Agenda 2030 PBB. Ketua UNGA, Peter Thomsen pun menyatakan bahwa PBB akan secara aktif mendorong kerjasama dalam kerangka OBOR China.
Presiden Bank Dunia Kim Yong, Direktur IMF Christine Lagarde, dan Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo pun ikut menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan dan rencana OBOR China serta menyatakan bahwa ini adalah proyek yang bermanfaat secara universal dan ini adalah salah satu langkah bersejarah di dunia.