Humor Hari Guru, Kisah Bersama Murid yang Jongkok dan Dua Kalimat
Menjadi seorang guru memang serba menjadi sorotan. Tapi pengalaman menjadi guru memang kenangan tersendiri bagi keluarganya.
Ada kisah-kisah lucu. Terutama ketika seorang guru berhadapan dengan murid yang (maaf) "berotak jongkok".
Kisah lucu ini, memang menggambarkan kehadiran seorang guru begitu penting. Apalagi, ada Hari Guru, yang dikhususkan untuk menghormati pahlawan tanpa tanda jasa ini.
Kisah Guru dan Murid SD Berpemahaman Rendah
Ada seorang anak yang bernama Amrin. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar yang terletak di desa terpencil di pedalaman Kalimantan. Amrin sering mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari teman-teman sekelasnya akibat tingkat pemahamannya yang dianggap rendah. Terlebih lagi, guru Amrin yang kerap kali mengejek dan berteriak kepadanya, "Amrin, kamu membuat saya stres!"
Pada suatu hari, ibu Amrin datang ke sekolah untuk memantau kegiatan belajar anaknya. Guru Amrin dengan terus terang mengatakan kepada ibu Amrin bahwa anaknya adalah sumber masalah bagi sekolah, selalu mendapatkan nilai yang kurang memuaskan dan dia tidak pernah bertemu dengan anak selemah Amrin di sepanjang pengalamannya sebagai guru.
Ibu Amrin tidak bisa menerima laporan tersebut. Karena itulah, ibu Amrin memutuskan untuk memindahkan Amrin dari sekolah tersebut dan membawanya ke kota lain.
Lalu, 25 tahun kemudian, guru tersebut menderita serangan jantung dan dokter menyarankan untuk melakukan operasi jantung oleh seorang spesialis. Karena tidak ada alternatif lain, maka operasi pun dijalani dan berhasil dilakukan.
Saat baru saja sadar dari operasi, guru tersebut membuka mata dan melihat seorang dokter yang tampan sedang tersenyum ke arahnya. Dia ingin berbicara dengan dokter tersebut, tetapi masih terpengaruh obat bius.
Namun tak lama kemudian, guru tersebut terlihat panik dan menggerakkan kepalanya. Wajahnya mulai memburam dan membiru. Dia mengangkat tangan untuk memberi tahu dokter tentang sesuatu, tetapi sayangnya sudah terlambat. Guru tersebut akhirnya meninggal.
Dokter tersebut sangat terkejut dan mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Dia membalikkan badannya dan melihat Amrin, yang kini bekerja di rumah sakit itu sebagai petugas kebersihan, telah mencabut kabel listrik alat bantu pernapasan untuk digantikan dengan kabel listrik mesin pembersih lantai.
Jadi, jika Anda tadi berpikir bahwa Amrin adalah dokter, Anda salah. Ini berarti Anda terlalu sering menonton sinetron atau film Bollywood, atau terlalu sering menghadiri seminar motivasi.
Pelajaran Menggabungkan Dua Kalimat
Selama pelajaran bahasa Indonesia, guru memperhatikan bahwa seorang murid laki-laki tidak memperhatikannya.
Guru bertanya, "Amrin, gabungkan dua kalimat ini bersama-sama.
Saya bersepeda ke sekolah.
Saya melihat mayat."
Amrin kecil setelah berpikir sejenak berkata, "Saya melihat mayat bersepeda ke sekolah."
Advertisement