Humor di Luar Gaza, Terpenting Perang Kobarkan Semangat Lucu!
Perang di Jalur Gaza, antara kelompok Hamas dan Israel, cukup mengguncang dunia. Serangan Hamas di Gaza, dibalas dengan bombardir di kawasan sipil warga Palestina.
Di tengah suasana tegang seperti itu, kita diingatkan adanya lelucon-lelucon khusus saat terjadi kecamuk perang.
Berikut di antara dua lelucon yang menggambarkan suasana perang, tapi tetap ada kelucuan untuk meredam suasana sehingga secara tak sadar kita jadi rileks...
Siapa yang Paling Penting dalam Perang
Seorang jenderal dan seorang ajudan melakukan dialog tentang masalah siapakah yang lebih penting.
Jenderal: "Kamu tahu nggak? Dibandingkan dengan dirimu, arti penting diriku sedikitnya lebih besar berapa ratus kali lipat!"
Ajudan: "Nggak salah, Pak Jenderal. Bapak memang jauh lebih penting daripada diriku, bahkan pihak musuh pun juga berpendapat sedemikian."
Jenderal: "Benar ya? Mereka mengatakan apa?"
Ajudan: "Mereka mengatakan suatu peperangan asalkan Bapak yang tampil mengomandonya, kami pasti dengan mudah dapat dikalahkannya. Tetapi jika diganti oleh orang lain yang mengomandonya, maka urusannya takkan semudah itu lagi. Maka itu Bapak sangat penting bagi mereka..."
Mengobarkan Semangat Juang Pasukan
Pada masa Perang Dunia Kedua, Jenderal Eisenhower pergi melakukan inspeksi ke garis depan dan mengucapkan pidato untuk mengobarkan semangat juang. Sial sekali, hari itu turun hujan dan jalan sangat licin.
Waktu selesai berpidato dan hendak meninggalkan tempat tersebut, beliau tiba-tiba jatuh terpeleset, dan sama sekali di luar dugaan kejadian ini menyebabkan para perwira dan prajurit di seluruh ruangan ketawa terbahak-bahak.
Seorang komandan yang berdiri di sampingnya buru-buru maju ke depan memapahnya bangun dari lantai, dan atas sorak ketawa para perwira dan prajurit yang menunjukkan ketidaksopanan itu, ia secara resmi menyatakan penyesalannya dan mohon maaf.
Eisenhower dengan setengah berbisik berkata kepada komandan itu: "Ah, kamu tak usah mohon maaf segala. Aku percaya, dibandingkan dengan apa yang kukatakan dalam pidatoku barusan, tergelincirnya diriku ini bisa lebih mengobarkan semangat juang mereka."