Hulu Hujan Deras, Bengawan Solo Siaga Hijau
Tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo mengalami kenaikan. Menyusul hujan yang terjadi dalam dua hari terakhir ini.
Pada papan duga di Taman Bengawan Solo diketahui tinggi muka air mencapai 12,64 phielaschaal pada pukul 12.00 WIB. Kemudian turun beberapa strip menjadi 12,60 phielschaal pada 13.00 WIB pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Namun cuaca yang labil dan turunnya hujan baik di hulu dan hilir, membuat tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo besar kemungkinan akan naik.
Pihak Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebutkan, tinggi muka air Sungai Bengawan Solo dalam posisi siaga hijau (ukuran 12.06 phielschaal siaga hijau) dan ukuran 13.06 phielschaal siaga kuning) dan (ukuran 14.04 phielschaal siaga merah).
"Posisinya sekarang siaga hijau," ujar tim piket Puskodal BPBD Bojonegoro, Sabtu, 12 Maret 2022.
Dengan posisi siaga hijau, warga di Bojonegoro yang tinggal di pinggir Sungai Bengawan Solo diminta untuk waspada. Selain karena kedalaman sungai, sekitar 15 meter jika air pasang, juga arus sungai yang deras.
Pihak BPBD Bojonegoro dan Kantor Desa/Kelurahan di Bojonegoro telah memberi peringatan dini atas posisi air sungai yang tengah pasang. "Imbauan sudah kita sampaikan jika air sungai pasang," ujar Joko, staf di Kantor Kelurahan Klangon pada Ngopibareng.id, Sabtu 12 Maret 2022.
Ia mengatakan, imbauan ini disampaikan kepada warga yang rumahnya berada di RT 8, dan RT 10 Kelurahan Klangon.
Sehari sebelumnya, $ungai Bengawan Solo sempat memakan korban. Seorang kakek bernama Paeran, 79, tahun, warga Banjarejo, Kecamatan Kota Bojonegoro terpeleset dan jatuh ke sungai, pada Selasa 8 Maret 2022.
Jenazah sang kakek ditemukan di Sungai Bengawan Solo, di Kecamatan Kanor, atau terseret sejauh 20 kilometer dari titik pertama kali korban tenggelam pada Jumat, 11 Maret 2022. Jenazah sudah dimakamkan pada hari itu juga.