Hujan Sering Turun, Petani Bojonegoro Tunda Tanam Tembakau
Petani di Kabupaten Bojonegoro untuk sementara menunda tanam tembakau pada akhir bulan Mei 2022 ini. Seringnya turun hujan memasuki musim pancaroba, membuat petani menunda tanam tembakau.
Seringnya turun hujan memang berisiko atas bibit tembakau yang ditanam. Pasalnya jika hujan turun deras dan menggenangi bibit tembakau, potensi terjadi kematian. "Makanya kita tunggu cuaca yang terang," ujar Sujai, petani asal Kecamatan Kapas, Bojonegoro pada Ngopibareng.id Rabu 25 Mei 2022.
Menurutnya, musim tanam tembakau biasanya dimulai pada bulan Mei hingga panen bulan September-Oktober. Prinsipnya, saat musim tanam tembakau diusahakan menjelang musim panas.
Atau jika masih ada turun hujan, biasanya bibit ditanam dengan pengairan di lahan yang bagus. Bibit tembakau tidak boleh tergenang air tetapi tetap juga harus mendapat siraman air yang teratur. "Siraman air normal sesuai kebutuhan," ujar petani pemilik lahan 1,3 hektare ini.
Tak hanya di Kecamatan Kapas, petani di beberapa desa di Kecamatan Sugihwaras juga menunda tanam tembakau. Alasannya sama, yaitu cuaca bulan Mei yang masih sering turun hujan. "Dari pada risiko, lebih baik nunggu tanam bulan Juni depan," ujar Kusen, petani di Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengirimkan peringatan atas tiga hari ke depan. Yaitu terkait intensitas hujan sedang dan tinggi yang terjadi hampir merata di 28 kecamatan di Bojonegoro.
Di antaranya Kecamatan Ngambon, Dander, Tambakrejo, Ngasem, Bubulan, Kecamatan Kota, Ngraho, Kapas, Malo, Trucuk dan beberapa kecamatan di Bojonegoro bagian timur dan selatan.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah memberi bantuan bibit tembakau jenis virginia dan Jawa ke petani di Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Sabtu 21 Mei 2022. Bantuan bibit diberikan ke petani menjelang musim tanam pertengahan tahun 2022 ini.
Bantuan yang diberikan, yaitu bibit tembakau sebanyak 2,5 kilogram dengan 2 jenis yaitu Virginia dan Jawa. Bibit sebanyak itu bisa ditanam hampir 750 hektare dan bisa dimanfaatkan lebih dari 1.000 petani.