Hujan Salju Turun di Pengunungan Tabuk, Arab Saudi
Hujan salju di Arab Saudi membuat Pegunungan Tabuk kembali diselimuti es. Peristiwa itu terjadi pada Kamis 18 Februari 2021 pagi waktu setempat setelah suhu udara sempat turun drastis pada malam hari sebelumnya.
Dalam video amatir yang beredar di media sosial terlihat pada penduduk setempat bergembira menyambut hujan salju. Demikian dikutip dari Arab News, Jumat 19 Februari 2021.
Di dalam video itu juga terlihat deretan unta yang sedang tidur dan badannya tertutup lapisan salju.
Salju itu menutupi tiga puncak Pegunungan Tabuk, yaitu Ala, Jabal Al-Lawz dan Ad-Daher.
Hujan salju yang terjadi di Pegunungan Tabuk selalu menarik minat pelancong dalam negeri. Akan tetapi, di tengah masa pandemi virus corona (Covid-19) saat ini kemungkinan jumlah wisatawan yang berkunjung bakal berkurang.
Pakar cuaca memperkirakan suhu udara di kawasan utara Arab Saudi kemungkinan akan jauh lebih dingin di masa mendatang.
Sementara itu, terkait salju, terjadi di Eropa. Beberapa waktu lalu Belanda sempat diselimuti badai salju terparah selama satu dekade terakhir. Bahkan badai salju ini, sempat membuat jadwal perjalanan kereta dan penerbangan dibatalkan karena terkendala oleh cuaca yang buruk.
Salah satu warga negara Indonesia di Belanda, Heri Latief mengatakan hingga sampai saat ini suhu sudah mulai menghangat di angka 9-12 derajat celcius, dari sebelumnya mencapai minus 4-14 derajat celcius.
"Cuaca hari ini sekitar 9 derajat celcius di malam hari dan siang sekitar 12 derajat celcius, sedangkan di minggu lalu bisa mencapai minus 4 sampai minus 14," kata Heri Latief.
Sementara untuk perjalanan kereta dan penerbangan, menurut Heri sudah mulai beroperasi mulai senin kemarin, Jika sempat sebelumnya terkendala dalam seminggu terakhir karena terhalangnya tebal salju yang mencapai 21 cm.
"Sudah mulai berlangsung Senin kemarin, karena waktu seminggu yang lalu itu perjalanan kereta api itu untung-untungan dan salju sempat menebal sekitar 21 cm dalam 21 jam," jelas Heri.
Menurutnya, untuk berjalan keluar saja dirinya mesti hati-hati karena bisa terpeleset karena salju yang ada di trotoar.
"Saya baru mengalami ini pertama kali, melihat begitu cepatnya perubahan cuaca dalam seminggu, itu cukup aneh,"
"Jika di luar mencapai minus 10, kita berusaha didalam rumah 21 derajat, jadi pemanasnya bekerja keras dan kita mengurangi lagi pemakaian pemanasannya," tuturnya.