Hujan Monsun Tahunan India dan Nepal, Ratusan Tewas Korban Banjir
Lebih dari 150 orang tewas dalam banjir di seluruh India dan Nepal karena hujan lebat yang tidak sesuai musim di wilayah tersebut menyebabkan banjir bandang di beberapa daerah, membuat penduduk terlantar, dan menghancurkan rumah dan infrastruktur. Fenomena alam tersebut dikenal sebagai hujan monsun tahunan yang terjadi juga di India.
Negara bagian Uttarakhand di India utara sangat terpukul, dengan 48 kematian yang dikonfirmasi. Menurut penjelasan SA Murugesan, sekretaris departemen manajemen bencana negara bagian itu, Kamis 21 Oktober 2021.
Di Nainital, tujuan wisata populer di negara bagian Himalaya, tepian danau utama kota itu runtuh, menenggelamkan jalan raya utama, dan merusak jembatan dan rel kereta api.
Para penyelamat dari Pasukan Tanggap Bencana Nasional paramiliter India sedang mengevakuasi penduduk dari komunitas yang terkena tanah longsor.
Menteri Dalam Negeri Federal India Amit Shah akan melakukan survei di daerah yang terkena dampak pada hari Kamis, seperti dikutip dari TRT World, Jumat 22 Oktober 2021.
Sekitar 42 orang tewas dalam minggu terakhir di negara bagian Kerala, India selatan, menurut sebuah pernyataan dari kantor kepala menteri.
Hujan monsun tahunan India biasanya berlangsung dari Juni hingga September 2021. Sementara itu, di negara tetangga Nepal, sedikitnya 77 orang tewas.
Dilaporkan Orang Hilang
Polisi di Nepal mengatakan tim penyelamat sedang mencari setidaknya 40 orang yang dilaporkan hilang, memicu kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat.
Mayoritas kematian terjadi di wilayah timur dan barat negara itu, yang mengalami hujan lebat minggu ini, kata juru bicara polisi Basanta Bahadur Kunwar.
''Tim SAR telah memindahkan orang ke lokasi yang lebih aman dan membawa korban luka ke rumah sakit,'' katanya.
Setidaknya 35 orang terluka dalam hujan telah diselamatkan dan berada di rumah sakit.
“Tanaman dan rumah telah musnah, yang merupakan pukulan telak bagi keluarga yang sudah bergulat dengan dampak buruk pandemi Covid-19,” kata Azmat Ulla dari Federasi Internasional Perhimpunan Bulan Sabit Merah di Nepal.
Tim Palang Merah membantu upaya evakuasi di kedua negara.
“Orang-orang Nepal dan India terjepit di antara pandemi dan bencana iklim yang memburuk, yang sangat berdampak pada jutaan nyawa dan mata pencaharian,” tambahnya.
Pihak berwenang masih berusaha memastikan jumlah rumah tangga yang mengungsi dan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh bencana.
Advertisement