Hujan Meteor Gamma Normid, Bisa Disaksikan di Bumi
Ada dua fenomena langit yang menghiasi langit Indonesia. Kedua fenomena langit ini adalah Aphelion Merkurius dan Puncak Hujan Meteor Gamma Normid. Hal itu mulai bisa disaksikan malam-malam dalam pekan ini.
Berikut penjelasannya.
1. Aphelion Merkurius
Aphelion secara umum adalah konfigurasi ketika planet berada di titik terjauh dari Matahari. Hal ini disebabkan oleh orbit planet yang berbentuk elips dengan Matahari terletak di salah satu dari kedua titik fokus orbit tersebut.
"Ketika aphelion, Merkurius akan menerima setengah kali dibandingkan dengan ketika berada di perielion," kata Andi Pangerang selaku Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam laman edukasi sains Lapan.
Andi menjelaskan, lebar sudut Merkurius jika diamati dari Bumi ketika aphelion adalah 26,6 persen yang lebih kecil dibandingkan ketika aphelion.
Meskipun perbedaan perbandingan ini tidak begitu signifikan ketika diamati melalui teleskop, karena lebar sudut Merkurius bervariasi anara 0,106 hingga 0,134 menit busur.
Sebagai informasi, Aphelion Merkurius terjadi setiap rata-rata 88 hari sekali atau dalam setahun terjadi empat kali. Nah pada bulan Maret 2021 ini, Aphelion Merkurius terjadi pada tanggal 14 Maret 2021, tepatnya pada pukul 08.45 WIB. 09.45 WITA, 10.45 WIT dengan jarak 69.863.000 kilometer dari Matahari.
Kendati puncaknya terjadi pagi ini, tetapi Merkurius baru dapat diamati di arah timur-tenggara dekat konstelasi Aquarius sejak terbit selama 75 menit hingga akhir senja bahari (42 menit setelah matahari terbenam).
Aphelion tahun ini akan terjadi lagi pada 10 Juni, 6 September dan 3 Desember 2021.
2. Puncak hujan meteor Gamma Normid
Puncak hujan meteor selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para penyuka pemandangan fenomena langit. Nah, malam ini tepatnya 14-15 Maret 2021 ada hujan meteor yang mengalami periode puncaknya, yaitu puncak hujan meteor Gamma Normid.
Gamma Normid adalah hujan meteor yang titik radian (titik awal kemunculan hujan meteor) terletak di konstelasi Norma, di antaranya kontelasi Scorplus dan Centaurus. Hujan meteor ini aktif sejak 25 Februari hingga 28 Maret, dan puncaknya terjadi pada 14 Maret 2021, pukul 23.00 WIB atau 15 Maret pukul 00.00 Wita, 01.00 WIT.
Jika Anda ingin mengamati fenomena ini, maka sebagai informasi Anda dapat menyaksikannya sejak pukul 21.45 waktu setempat dari arah tenggara. Kemudian, hujan meteor Gamma Normid ini berkulminasi pada pukul 04.00 keesokan harinya 15 Maret 2021 dari arah selatan dan dapat disaksikan ketika fajar bahari berakhir.
Intensitas hujan meteor ini sekitar 4 meteor per jam. "Tidak perlu menggunakan alat bantu apapun untuk mengamati hujan meteor ini," kata Andi.
Advertisement