Hujan Masih Guyur Situbondo, BPBD Ingatkan Warga Dekat Tebing soal Ancaman Longsor
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo mengimbau masyarakat bermukim dekat perbukitan dan tebing agar mewaspadai ancaman bencana tanah longsor. Mengingat, hujan deras yang masih mengguyur Bondowoso berpotensi terjadinya tanah longsor di wilayah perbukitan dan tebing.
Imbauan itu disampaikan BPBD Situbondo menyusul longsornya perbukitan dan tebing di sejumlah kecamatan akibat guyuran hujan deras selama Januari 2025. Longsor mengakibatkan rumah warga rusak, akses jalan terputus, hingga jembatan penghubung antardesa ambruk.
"Beruntung semua bencana longsor selama Januari 2025 itu, tidak ada korban jiwa. Namun, masyarakat bermukim dekat perbukitan dan tebing harus selalu ekstrawaspada potemsi tanah longsor saat hujan deras," kata Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto, Sabtu 1 Februari 2025.
Berdasarkan data BPBD Situbondo, tebing setinggi 10 meter dan lebar 25 meter di Desa Alas Tengah, Kecamatan Sumbermalang longsor pada 1 Januari 2025. Longsor akibat guyuran hujan deras dua hari beruntun ini merusak 2 rumah warga.
Hujan deras melongsorkan tebing setinggi 20 meter dan lebar 50 meter juga terjadi di Desa Wringinanom, Kecamatan Jatibanteng pada 23 Januari 2025. Akibatnya, akses jalan utama menuju Desa Wringinanom sempat macet tertutup material tanah dan batu longsoran.
Tebing setinggi 12 meter di perbatasan Desa Baderan dan Kalirejo, Kecamatan Sumbermalang juga longsor diterjang hujan deras pada 25 Januari 2025. Mengakibatkan 3 rumah warga Desa Baderan dan 1 rumah warga Desa Kalirejo rusak dihantam material longsor.
Hujan deras jugac mengakibatkan tebing setinggi 70 meter di Desa Alas Bayur, Kecamatan Mlandingan longsor pada 27 Januari 2025. Akses jalan keluar masuk Desa Alas Bayur terganggu, karena dipenuhi material lumpur bercampur batu dan barang pohon.
Dampak hujan deras lebih besar lagi terjadi di Kecamatan Jatibanteng selama 2 hari beruntun. Yakni, jembatan penghubung antardusun di Desa Kembangsari ambrol diterjang luapan sungai bercampur tanah longsor pada 29 Januari 2025.
Sehari berikutnya pada 30 Januari 2025, perbukitan setinggi 20 meter di pinggir jalan Desa Wringinanom longsor. Akibatnya, memutus akses jalan Desa Wringinanom dengan Desa Patemon, Kecamatan Jatibanteng, karena badan jalan tertimbun longsoran.
"Untuk itu, kami mengimbau masyarakat selalu waspada ancaman bencana longsor, banjir, juga pohon tumbang. Karena, masuk Februari ini, hujan deras sering kali disertai angin kencang masih terjadi di Situbondo," kata Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono.
Advertisement