BPB Surabaya Imbau Orang Tua Jaga Anaknya di Musim Hujan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto meminta warga Kota Surabaya, khususnya para orang tua untuk menjaga anak-anaknya agar tidak bermain saat hujan turun.
Hal ini karena anomali cuaca yang tidak menentu pada tahun ini mengandung banyak penyakit karena air hujan yang turun mengandung karbon monoksida yang tinggi. Karbon monoksida ini bisa menyebabkan keracunan dengan gejala lemas, mual, pusing, gatal-gatal pada kulit, dan sesak napas.
"Kepara para orang tua untuk hati-hati kepada anaknya jangan sampai bermain hujan-hujanan. Karena anomali cuaca ini sebabkan kandungan gas monoksidanya tinggi pada air hujan. Ini berbahaya untuk anak-anak," kata Eddy kepada awak media saat acara Media Gathering Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya 2019 di Markas Yontaifib Marinir, Karangpilang, Surabaya, Senin 16 Desember 2019.
Selain itu, Eddy juga berharap kepada warga untuk menjaga kebersihan dengan mengurangi potensi genangan yang menjadi media nyamuk demam berdarah bertelur. Menurut Eddy, ketika musim hujan, potensi untuk penyakit demam berdarah semakin besar. Biasanya nyamuk berkembang biak di genangan air yang terdapat pada ban bekas, timba, kaleng, dan lainnya.
"Untuk menghindari itu lakukan 3 M yaitu menguras, menutup, dan mengubur. Bukannya senang karena hujan, malah masuk rumah sakit karena DBD," kata Eddy.
Di samping itu, hujan disertai angin yang terjadi di Surabaya akhir-akhir ini juga rawan terjadi pohon tumbang. Ini juga membahayakan bagi anak-anak dan masyarakat umum.
"Karena itu, kami mengimbau kepada anak-anak atau pengendara supaya menghindari berlindung di bawah pohon saat hujan dan angin tiba," katanya.
Advertisement