Hujan Lebat Tiga Jam di Lamongan, Tanggul Sungai Plalangan Jebol
Hujan lebat mengguyur rata di wilayah Lamongan. Hujan disertai angin yang terjadi pada Senin 5 Februari 2024 sekitar pukul 22.00 WIB tersebut berlangsung sekitar tiga jam. Tak pelak, banjir pun tak dapat ditolak.
Hampir seluruh ruas jalan dalam kota tergenang, hingga di tempat tertentu air masuk rumah hingga setinggi 20-30 centimeter. Hingga Selasa, 6 Februari 2024 pagi, sebagian ruas jalan kota masih ada yang tergenang.
Akibat volume air hujan berlebihan itu juga mengakibatkan di beberapa wilayah kecamatan terdampak. Seperti di Kecamatan Kedungpring dan Modo, luapan air akibat hujan lebat sebelumnya belum reda, kini permukaan air meninggi lagi.
Puluhan hektar sawah yang sebelumnya mulai surut, kini naik lagi. Demikian jalan desa, semakin banyak yang terendam, sehingga memutus jalur pengguna jalan warga setempat.
Di antaranya, jalan di Dusun/Desa Kedungpring tergenang hingga 20-50 centimeter, Dusun Jangur Desa Mekanderejo, jalan desa yang tergenang air setinggi 20-50 centimeter dan jalan di Dusun/Desa Tlanak air yang menggenang mencapai 5-50 centimeter
"Ini akibat saluran air di Waduk Prijetan kembali meluap," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto, Selasa 6 Februari 2024.
Lebih parah lagi terjadi di aliran Sungai Plalangan. Volume air yang terus meningkat mengakibatkan tanggul sungai yang ada di Dusun Plosolebak, Desa Tambakploso, Kecamatan Turi jebol.
Ada dua titik yang jebol, masing-masing sepanjang sekitar 10 meter. Akibatnya, puluhan hektar sawah tambak warga terbenam. Air jebolan ini mengalir sangat deras, dipastikan petambak merugi hingga ratusan juta rupiah.
"Kita juga sudah koordinasi dengan instansi terkait, khususnya PU Sumber daya air untuk melakukan pembendungan. Kita sudah siapkan material gedek, bambu dan sebagainya," terang Joko.
Hanya, lanjut Joko, melihat kondisi jebolnya tangkis dengan aliran air yang deras tidak memungkinkan dikerjakan secara manual. Perlu armada bego untuk mengembalikan tanggul yang jebol tersebut.
"Kalau soal kerugian, kita masih belum bisa menghitungnya. Kita utamakan dulu membendung tanggul jebol ini," tandasnya.