Hujan Lebat di Masjidil Haram, Ketika Wafat Ra Lilur Waliyullah
Setelah dimakamkanya KH Kholilurrahman – akrab dipanggil Ra Lilur – di Kompleks Makam Syaikhona Kholil Bangkalan, muncul pelbagai kisah tentang bukti karomah Sang Zahid itu.
Di antaranya, diakui Ustadz Ma’ruf Khozin, yang tengah menjalani ibadah di Tanah Suci dalam rangkaian umrahnya. Yakni, pada malam ketika Ra Lilur menghadap ke Rahmatullah, Selasa (10/4) malam sekitar pukul 22.00 WIB di Bangkalan, Madura.
“Maaf gih saya tidak tathayyur (merasa sial dengan wafatnya seseorang). Saya hanya mengabarkan bahwa jelang Isyak tiba-tiba awalnya gerimis terus hujan deras,” tulis Ustadz Ma’ruf Khozin, di akun facebooknya.
Ini memang mengejutkan, karena di tempat di sekitar Masjidil Haram tidak ada tanda-tanda hujan atau mendung sebelumnya.
“Saya pun membasahi diri sejenak dengan air hujan. Tapi kok tambah deras maka saya pun mencari atap yang sudah banyak orang berteduh. Sambil nunggu Adzan saya buka hp, ternyata banyak berseliweran kabar wafatnya Kyai Kholilurrahman,” kata kiai anggota Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur ini.
Seorang warganet, memberikan komentar atas pengakuan Ustadz Ma’ruf Khozin tersebut. “Benar yai ditempat q 18 km dr harom nggk da 1pun air yg menetes ....,” tulis Muhammad Ilham Hudi.
Sebagaimana diberitakan ngopibareng.id sebelumnya, kabar wafatnya cucu Syaikhona Kholil Bangkalan itu disampaikan salah satu keponakannya, Ra Nasih Aschal.
“Mohon doa semua para kiai dan gus, pamanda Kiai Kholilurrahman (Ra Lilur) telah wafat tadi sekitar jam 10 malam,” kata Ra Nasih Aschal, salah seorang kerabat keluarga besar Syaikhona Kholil Bangkalan dalam sebuah grup Whatsapp. “Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah,” lanjutnya.
Ra Lilur ini dikenal sebagai seorang waliyullahjadzab. Tidak seperti kebanyakan kiai lainnya, Ra Lilur lebih sering mengenakan kaos dalam dan celana pendek dengan mengenakan kopiah. Meskipun dalam keadaan menerima tamu.
Janazah dimakamkan di komplek pemakaman Syaikhona Kholil di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu (11/4/2018) siang. Di antara para ulama dan tokoh masyarakat hadir, seperti KH Zubair Muntashor, Ketua PBNU H Saifullah Yusuf, dan sejumlah tokoh masyarkat lainnya.
Banyak kisah yang menyebutkan Kiai Kholilurrahman mempunyai karomah atau keistimewaan khusus. (adi)