Waspada! Hujan Disertai Angin Terjang Surabaya dan Sekitarnya
Akhir-akhir ini cuaca Kota Surabaya sering tidak menentu. Kadang hujan gerimis, kadang panas tak karuan. Melihat kondisi ini, BMKG Juanda memprediksi dalam waktu dekat Kota Pahlawan akan dilanda cuaca ekstrem.
"Kecepatan angin diperkirakan 5 hingga 30 km per jam. Namun, hal ini bisa terjadi sewaktu-waktu," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto.
"Untuk hari ini Surabaya diperkirakan hujan lokal pada malam hari. Anginnya diperkirakan 5 sampai 30 km per jam. Masih normal. Tapi bisa berubah sewaktu-waktu menjadi lebih kencang jika ada hembusan awan dari CB atau kumulonimbus," kata Teguh saat dikonfirmasi, Sabtu 14 November 2019.
Selain itu, Teguh menyebut pihaknya memprediksi hujan lebat disertai angin kencang ini akan terjadi di Surabaya bagian selatan. Namun ia tak menyebut kapan hal itu akan terjadi.
"Ada pada info publik itu perkiraannya cuaca ekstrem ada di Surabaya wilayah Selatan. Ada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang," imbuh dia.
Selain itu, Teguh memaparkan tidak hanya Surabaya saja yang dilanda cuaca seperti ini. Ada sejumlah wilayah yang mendapat peringatan dini terjadi cuaca ekstrem.
"Untuk di Jawa Timur saat ini ada di wilayah Lamongan bagian selatan, Jombang bagian utara, Mojokerto bagian barat dan bagian selatan. Terus di wilayah Lumajang, Jember, Malang, Probolinggo Kabupaten, Blitar bagian selatan, Trenggalek, Pacitan bagian utara dan selatan," tambah dia.
Teguh mengimbau masyarakat yang sedang di luar rumah untuk waspada. Terutama pada kumpulan awan yang berwarna hitam.
"Untuk masyarakat yang sedang bepergian atau yang tidak sedang di rumah, waspada saja. Jika sudah melihat adanya kumpulan awan yang berbentuk seperti bunga kol, berwarna hitam pekat patut. Waspada saja terhadap hembusan angin kencang yang bisa terjadi sewaktu-waktu," ujar dia.
Selain itu, Teguh juga meminta masyarakat kalau terjadi hujan dan angin kencang, jangan berlindung di bawah pohon atau di bawah tiang listrik. Hal ini untuk menghindari benda tersebut roboh sewaktu-waktu.
"Hindari papan reklame dan pohon-pohon yang rawan tumbang," ucap Teguh.
Advertisement