Hujan di Surabaya, DPKP Imbau Masyarakat Tetap Siaga Kebakaran
Hujan beberapa hari lalu sempat mengguyur Kota Surabaya. Namun, beberapa hari ini hujan sudah berhenti. Namun demikian, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dengan bencana kebakaran.
Kondisi kebakaran bisa disebabkan oleh faktor alamiah, namun juga dapat terjadi karena korsleting listrik atau ledakan dari kompor dan tabung gas LPG.
"Kami harapkan masyarakat tetap waspada, karena penyebab kebakaran itu bermacam-macam. Bukan hanya cuaca panas, namun juga karena kelalaian manusia, seperti saat memasak dan korsleting listrik. Angka kebakaran banyak disumbangkan oleh dua kejadian tersebut," ujarnya, Rabu 20 Desember 2023.
Dedik juga menuturkan, bencana kebakaran sempat menyentuh angka tertinggi pada bulan Oktober 2023 silam, yakni sampai mencapai 139 kejadian. Dengan berakhirnya badai panas El Nino, ia berharap kejadian kebakaran akan menurun dibandingkan dua sampai tiga bulan yang lalu.
"Badai panas El Nino yang terjadi juga menyebabkan suhu permukaan bumi meningkat, terbukti juga terjadi di Surabaya dan mayoritas kebakaran terjadi di lahan-lahan terbuka," tuturnya.
Hingga 17 Desember 2023, kasus kebakaran di bulan Desember telah mencapai 14 kejadian, terdiri atas tujuh kejadian kebakaran bangunan, satu kejadian kebakaran kendaraan, dan enam kejadian kebakaran non-bangunan.
"Pertanggal 17 Desember 2023, masih terjadi 13 kejadian kebakaran. Bertambah satu karena kebakaran gudang tiner yang terjadi di Kalianak. Jadi angka kebakaran sampai saat ini mencapai 14 kejadian," tambahnya.
Mengenai kejadian kebakaran karena faktor kelalaian manusia, yang terjadi di rumah dan bangunan gedung karena faktor korsleting listrik, Dedik juga mengimbau agar masyarakat senantiasa memperhatikan penggunaan listrik.
"Jangan membebankan penggunaan listrik pada satu titik saja. Misalnya, jika sebuah colokan tiga, jangan ditambahi lagi karena membebani listrik pada satu titik sangat berbahaya. Kemudian gunakanlah selalu peralatan elektronik yang telah berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia)," pungkasnya.
Advertisement