Hujan di Korea, Puluhan Warga Meninggal Terjebak Banjir - Longsor
Korea Selatan dilanda hujan deras selama beberapa hari terakhir. Puluhan warga meninggal akibat banjir dan longsor.
Dilansir dari Al Jazeera, tujuh korban terbaru, ditemukan dari bus yang terperangkan banjir di dalam terowongan. Korban ditemukan setelah sedikitnya 400 petugas diturunkan untuk mengevakuasi penumpang bus, yang terjebak di terowongan di Kota Chengju.
Bus tersebut masuk ke dalam terowongan sedalam 685 meter, setelah terseret banjir pada Sabtu petang. Sejumlah foto yang beredar menunjukkan petugas sedang menguras air di dalam terowongan, dan yang lain menyelam menggunakan perahu karet.
Diketahui, terowongan underpass menjadi penuh dengan air akibat bendungan di sungai Miho jebol, setelah hujan lebat selama tiga hari. Volume air yang besar dan arus yang kencang menyebabkan terowongan penuh dengan air, hanya dalam waktu tiga menit. Pengguna underpass tak punya banyak waktu untuk menyelamatkan diri.
Diketahui sedikitnya ada 15 kendaraan, termasuk bus dan 12 mobil, terjebak di dalam terowongan. 11 orang dilaporkan hilang, dan sembilan orang bisa diselamatkan setelah memanjat pancang di bagian tepi underpass.
Hujan di Korea Selatan
Diketahui, Korea Selatan sedang berada dalam puncak musim hujan, telah dilanda hujan lebat sejak 9 Juli.
Pemerintah setempat menyebut hujan menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta menewaskan sedikitnya 26 orang pada Sabtu dan Jumat. Korban meninggal dilaporkan berasal dari pusat kota da wilayah selatan.
Sebanyak 5.570 orang mengungsi dan sebanyak 4.200 orang masih berada di pengungsian, pada Sabtu petang.
Hujan lebat juga menyebabkan sedikitnya 20 penerbangan dibatalkan, juga perjalanan kereta lokal serta kereta cepat yang berhenti. Sekitar 200 jalan pun ditutup akibat banjir dan longsor.
Korea Selatan secara reguler mengalami musim hujan yang cukup deras. Namun, negara tersebut juga disebut melakukan antisipasi cukup baik, sehingga bisa menekan korban jiwa, tidak seperti tahun ini.
Sedangkan pemerintah mengklaim, banjir terparah terjadi di tahun lalu, akibat perubahan iklim.
Advertisement