Hujan di Jawa Timur, Peneliti BRIN: Kemarau Basah
Hujan mengguyur sejumlah wilayah dalam sepekan terakhir, baik di wilayah Jawa Timur, Jawa Barat dan juga Jakarta. Peneliti Badan Riset dan Inovasi NasionaL (BRIN) menyebut telah terjadi fenomena kemarau basah.
Klimatolog BRIN Erma Yulihastin menyebut jika kondisi hujan yang turun di tengah kemarau El Nino sebagai anomali berupa kemarau basah. "Memiliki situasi yang mirip dengan kemarau pada 2013," cuitnya dilihat di media sosialnya, Kamis 6 Juli 2023.
"Yang membedakan, saat itu Enso dan IOD netral. Namun penyebabnya mirip yaitu siklon atau vorteks," lanjutnya.
Dalam cuitan lainnya, Erma menjelaskan, kemarau basah terjadi bila hujan terus mengguyur sepanjang tahun. Kemarau basah di Indonesia menurutnya telah ditemui setidaknya pada tahun 2008, 2010 dan 2013, sekitar 10 tahun yang lalu.
Meski begitu, Erma menyebut jika kemarau basah yang terjadi di tahun ini, adalah yang pertama terjadi selama fase El Nino. "Saya pertama kali memperkenalkan kepada publik istilah kemarau basah pada 2008. Sejak saat itu, saya selalu mendokumentasikan kemarau basah di Indonesia dan menuliskan analisisnya di media (http://yulihastin.blogspot.com). Namun, baru kali ini kemarau basah terjadi selama fase El Nino," jelasnya.
Fenomena El Nino yang sedang berlangsung di Indonesia, seharusnya menyebabkan hujan berhenti dan tergantikan dengan udara kering dari El Nino.
Pada cuitan lebih baru, Erma menyebut Hujan terpantau di Jabodetabek, pada Kamis 6 Juli 2023 hari ini. "Yang merupakan aliran hujan dari Sumatra. Pengaruh vorteks Samudra Hindia dapat menciptakan kemarau basah," cuitnya.
Badai vorteks sendiri adalah pusaran angin skala meso (10-100 kilometer) yang jangkauan radiusnya masih berada di bawah badai tropis atau siklon tropis yang memiliki skala sinoptik lebih besar dari 1.000 kilometer.
Vorteks memicu sistem garis badai atau squall line yang kemudian menjalar akibat tiupan angin kencang dari perbedaan dua jenis massa udara, antara udara lembab di bawah dan udara kering di atas, yang disebut dengan istilah gust front.
Garis badai yang berarak sebagai struktur utuh, kemudian menimbulkan hujan deras disertai angin kencang di kawasan tersebut.