Hujan Deras Rendam Dua Kelurahan di Mojokerto
Mojokero: Curah hujan yang cukup lebat di beberapa hari membuat beberapa wilayah di Jawa Timur terendam banjir. Salah satunya wilayah yang terdampak banjir yakni Kota Mojokerto, banjir yang menggenangi kawasan tersebut berhasil merendam dua kelurahan di Mojokerto. Akibatnya, ribuan rumah terendam air dengan ketinggian bervareasi, antara 30 sentimeter hingga 80 sentimeter.
Banjir yang menggenangi rumah warga di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto ."Yakni di Kelurahan Gunung Gedangan dan Meri dengan ketinggian air sekitar 50 cm. Ada puluhan rumah yang terendam, namun tidak begitu parah," terang Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heriyana Dodik, Senin (20/2).
Meski banjir yang menggenangi setinggi 50 cm, tapi tak ada warga yang mengungsi karena air mulai surut. Dampaknya, banjir masuk rumah warga pada minggu malam, sementara sekolah yang terendam hanya SDN Gunung Gedangan I.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyebutkan, ada tujuh desa di dua kecamatan yang terdampak banjir kali ini. Diantaranya, Desa Gebangmalang, Jabon, Wonoayu dan Desa Gayaman di Kecamatan Mojoanyar. Serta ada tiga desa lainnya yakni Medali, Kenanten dan Sambilawang berada di Kecamatan Puri.
Penyebab terjadinya banjir ini diperkirakan karena aliran sungai yang dangkal. Maka air hujan tak bisa ditampung oleh sungai dan meluber ke desa disekitarnya. "Selain itu, intensitas hujan di wilayah hulu, yakni Kecamatan Pacet dan Trawas, membuat debit air meningkat drastis," ujar Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Mohammad Zaini.
Zein mengatakan, komunikasi telah dilakukannya dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Namun, normalisai baru mulai di tahun 2018 dengan pembangunan tanggul di Kali Sadar wilayah Mojoanyar.
"Kami sudah menerjunkan tim guna membantu warga yang terdampak banjir, tim dan petugas dari Dinas Kesehatan juga sudah di lokasi untum memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. Rencana akan kami akan memberikan bantuan berupa sembako kepada warga terdampak," pungkasnya. (hrs)