Hujan Angin, Pohon Beringin Tumbang Timpa Situs Kendedes
Akibat hujan angin, sebuah pohon beringin tumbang menimpa Situs Kendedes di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pada Senin 11 November 2019, petang tadi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni membenarkan kejadian tersebut.
"Katanya gitu. Ini saya baru dapat info tapi gak apa-apa, situs Kendedes tidak sampai rusak," ucapnya melalui pesan singkat WhatsApp pada Senin 11 November 2019.
Situs Kendedes tersebut memang terletak dalam kawasan Kampung Budaya Polowijen, situs tersebut berupa sumur yang dipercayai tempat pemandian Kendedes.
Penggagas Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi atau yang akrab disapa Ki Demang menduga robohnya pohon tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca yang hujan disertai angin kencang.
"Kondisi seperti itulah barangkali yang membuat pohon roboh. Ranting dengan dedaunan yang sangat rindang ditambah tetesan air semakin menambah berat beban dari pohon tersebut, sementara akarnya hanya berupa akar serabut yang tidak dalam menancap ke tanah," ujarnya.
Ki Demang mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Disbudpar, Tenaga Ahli Cagar Budaya Kota Malang, Camat Blimbing, Lurah Polowijen, Ketua RT 03 dan Ketua RW 02. Tak berselang lama, kata Ki Demang, Lurah Polowijen datang meninjau ke lokasi dan disusul beberapa staf dari kelurahan.
"Warga kerja bakti memotong pohon beringin yang roboh karena selama ini warga kampung budaya polowijen yang selalu merawat, menjaga, dan bersih-bersih," tandas Ki Demang.
Dari kejadian itu, tambah Ki Demang, tidak ada kerusakan serius karena robohnya pohon beringin di depan Situs Kendedes Kota Malang tersebut lantaran tertahan oleh pohon besar di sebelahnya yang turut roboh tertimpa pohon beringin.
Untuk diketahui, Kampung Budaya Polowijen telah ditetapkan menjadi Kampung Tematik Budaya Polowijen oleh Wali Kota Malang, pada 2 April 2016 lalu.
Selain situs, di Kampung Budaya Polowijen para pengunjung juga bisa belajar tarian Topeng Malangan beserta sejarahnya. Di kampung tersebut juga dijual kerajinan Topeng Malangan.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa belajar bagaimana cara membuat Topeng Malangan di Kampung Budaya Polowijen.
Advertisement