Hujan Angin 'Mengamuk' di Kabupaten Malang, 4 Rumah Rusak Atapnya
Hujan angin yang 'mengamuk' di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, 16 November 2024 ternyata bukan hanya mengakibatkan lima pohon di tepi jalan tumbang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaporkan ada empat rumah yang rusak atapnya.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan Kecamatan Pakisaji sekitar pukul 14.00 WIB. Tak lama berselang, relawan melaporkan ada lima pohon tumbang di tiga wilayah berbeda.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan baru menerima laporan mengenai kerusakan rumah ini sekira pukul 18.30 WIB. Menurutnya, laporan diterima dari perangkat desa setempat.
"Kami menerima laporan korban terdampak bencana hujan dan angin kencang di Dusun Kendalpayak, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji. Sumber informasinya dari seorang perangkat desa setempat bernama Ferry," ujar Sadono.
Menurutnya, kronologi kejadian bermula dari terjadinya angin yang cukup kencang di wilayah Kecamatan Pakisaji sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya, beberapa rumah mengalami kerusakan pada bagian atap.
"Menurut laporan sumber yang kami terima, setidaknya ada empat rumah warga yang terdampak bencana ini," imbuhnya.
Hingga kini, petugas BPBD Kabupaten Malang yang diterjunkan ke lokasi bencana masih mendata kerusakan beserta taksiran nilai kerugian materiil akibat hujan angin tersebut.
"Korban jiwa nihil, tapi kerugian materiil masih dalam pendataan personel kami di lapangan," terangnya.
Sebelumnya, ada lima pohon yang tumbang akibat hujan angin di wilayah yang sama. Titik lokasi tumbangnya pohon-pohon itu ada di Jalan Raya Karangsono, Jalan Raya Kebonagung, dan Jalan Raya Karangduren, yang semuanya berada di Kecamatan Pakisaji.
Pohon tumbang di Karangduren menimpa cap cabin mobil truk sekaligus melukai keneknya. Selain itu, pohon tumbang di Karangsono menimpa bangunan pagar milik Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Malang. Selain itu, ada satu unit mobil dan satu unit usaha bengkel dinamo.
"Total kerugian materiil akibat pohon tumbang itu ditaksir sekitar Rp50 juta," pungkas Sadono.