Hubungan dengan Guardiola Kacau, Nasib Cancelo Tak Menentu
Hubungan antara Pep Guardiola dengan Joao Cancelo dilaporkan sedang tak harmonis. Bek sayap Manchester City itu memiliki masalah serius seiring minimnya menit bermain yang ia dapatkan.
Situasi antara Joao Cancelo dengan sang manajer mengalami pasang surut sejak mantan pemain Valencia itu pindah ke Etihad pada 2019 dari Juventus.
Namun, dalam beberapa musim terakhir, bek sayap asal Portugal itu menjadi salah satu pemain yang paling menonjol. Di Manchester City, ia memiliki kontribusi penting, baik dalam bertahan maupun menyerang.
"Kami memiliki masalah ketika dia datang, kami tidak setuju pada banyak hal, sebagian karena kesalahan saya. Tapi sekarang saya senang dia benar-benar bahagia dan bisa bermain di sini untuk beberapa musim ke depan," aku Guardiola saat Cancelo memperbarui kontraknya di City hingga 2027.
Cancelo juga mengakui bahwa dia memiliki ketegangan dengan Guardiola saat pertama kali bergabung.
"Saya berasal dari Juve yang memiliki cara bermain berbeda, dan saya tidak beradaptasi dengan gaya tim. Itu lebih karena salah saya. Saya ingin menunjukkan kualitas saya.”
Setelah dua musim yang luar biasa, dia mencetak tiga gol dan memberikan enam assist pada 2020/2021. Kemudian, Cancelo mencetak tiga gol dan memberikan 10 assist di musim 2022/2023 lalu.
Performa Menurun
Namun, performa Cancelo kembali menurun. Penampilannya yang tak stabil membuat dirinya hanya menjadi pemain pengganti dalam dua pertandingan terakhir Portugal di Piala Dunia Qatar 2022.
Situasinya di Manchester City tampaknya terpengaruh, atau malah lebih buruk. Pasca Piala Dunia, Cancelo baru menjadi starter di tiga pertandingan yang dijalani City.
Statistik juga tidak membantunya. Dari tiga kali diturunkan sebagai starter, Man City mengalami kekalahan 0-2 dari Southampton di Piala Liga, Manchester United (1-2) di Premier League, dan diganti di babak pertama saat The Citizens meraih kemenangan 1-0 atas Chelsea Premier league.
Bukan hanya itu. Cancelo hanya menjadi starter sebagai bek kiri, posisi yang dia kuasai musim lalu, dalam satu pertandingan setelah Piala Dunia.
Fakta terkini, Guardiola lebih suka memainkan Nathan Ake di posisinya dibanding Cancelo yang asli sebagai bek sayap kiri. Lebih buruk lagi, dia tak bermain sama sekali dalam dua laga terakhir yang dilakoni Man. City.
"Kami harus bermain dengan 11 pemain, kami tidak bisa bermain dengan 13 pemain," kata Guardiola ketika ditanya mengapa pemain tertentu tidak dimainkan.
"Pemain terbaik tidak selalu bermain," tambah Guardiola.
Guardiola sebelumnya mengeluhkan tentang ‘kurangnya rasa lapar’ yang dimiliki pemain tertentu. Ini bisa jadi merujuk pada Cancelo yang lebih banyak dicadangkan.
“Seiring bertambahnya usia, saya selalu melihat bahasa tubuh,” kata Guardiola.
"Kamu tidak bisa bermain dengan baik ketika bahasa tubuh tidak benar. Terkadang kamu hanya memilih pemain dari seberapa senangnya mereka".
Mengingat situasinya, pers Inggris pun mulai berspekulasi kemungkinan Cancelo meninggalkan City. Bek sayap itu dikaitkan dengan kemungkinan ke Real Madrid.
Ada juga spekulasi bahwa Cancelo dapat digunakan sebagai alat pertukaran untuk pemain AC Milan Rafael Leao.