Huawei akan Pangkas 70 Persen Karyawannya di India
Perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei, dilaporkan memangkas target pendapatan di India untuk tahun 2020 hingga 50 persen dan merumahkan lebih dari setengah karyawan di negara tersebut, di tengah seruan untuk memboikot produk-produk asal China.
Menurut Reuters, Senin, Huawei kini menargetkan pendapatan 350-500 juta dolar AS untuk tahun 2020, turun dari target sebelumnya sekitar 700-800 juta dolar AS.
Huawei memangkas 60-70 persen karyawan di India, tidak termasuk karyawan di bagian riset dan pengembangan dan pusat layanan global, menurut sumber yang mengetahui hal tersebut.
Laporan itu muncul di tengah meningkatnya sentimen anti-China di India menyusul pembunuhan 20 tentara India oleh pasukan China dalam sengketa perbatasan Himalaya bulan lalu.
India juga meminta dua perusahaan telekomunikasi milik negara untuk menggunakan peralatan telekomunikasi buatan lokal dibandingkan buatan China dalam upaya meningkatkan jaringan seluler mereka ke 4G.
Sebelumnya, China mengatakan kepada India untuk tidak memblokir Huawei Technologies dan memperingatkan akan ada konsekuensi bagi perusahaan-perusahaan India yang beroperasi di China, kata sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.
India akan mengadakan uji coba untuk menginstal jaringan seluler 5G generasi berikutnya dalam beberapa bulan mendatang, tetapi belum pasti apakah akan mengundang pembuat peralatan telekomunikasi China itu untuk ambil bagian, kata menteri telekomunikasi Ravi Shankar Prasad.
Huawei, pembuat perangkat telekomunikasi terbesar di dunia, menjadi pusat tarik ulur geopolitik antara China dan Amerika Serikat. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menempatkan perusahaan itu dalam daftar hitam pada bulan Mei, dengan alasan masalah keamanan nasional.
AS telah meminta sekutu-sekutunya untuk tidak menggunakan peralatan Huawei, yang dikatakan dapat dimanfaatkan China untuk memata-matai. (ant/rtr)