HPN, Wartawan Dibekali Bantuan Hidup Dasar
Saat melakukan liputan di lapangan tidak jarang, wartawan menghadapi kondisi kegawatdaruratan yang menimpa orang lain. Karena itu insan pers seyogyanya memiliki pengetahuan seputar Bantuan Hidup Dasar (BHD).
“BHD adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernapasan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti napas dan atau henti jantung (cardiacarrest),” ujar Manager Operasional RS Wonolangan, dr. Alberty Silvia Sari saat membuka Pelatihan Basic Life Support untuk insan pers Probolinggo di aula RS Wonolangan, Kamis, 16 Februari 2023.
Sekitar 20 wartawan di Probolinggo Raya mengikuti pelatihan BHD tersebut. Sebagian besar wartawan ternyata tidak menguasai soal BHD. Hal itu terbukti ketika dilakukan tes awal, mayoritas nilainya jeblok.
Padahal dalam menjalankan aktivitas keseharian di tempat kerja, di tempat-tempat umum maupun di lingkungan keluarga kita sering kali ditemukan kejadian gawat tersebut.
“Kami mengangkat tema ‘basic life support’ karena kegawatdaruratan tidak bisa memilih kapan akan terjadi di mana, akan terjadi kepada siapa,” ujarnya.
Karena itu pengetahuan seputar kegawatdaruratan bukan “monopoli” tenaga medis, tetapi masyarakat awam terutama wartawan sebaiknya menguasai.
“Insan pers yang mungkin banyak berkegiatan di luar lapangan apabila menghadapi kondisi kegawatdaruratan supaya setidaknya ada ilmu pengetahuan yang dimiliki sehingga sambil menunggu respons bantuan medis teman-teman bisa memberikan pertolongan yang tepat,” kata dr. Alberty.
Dengan narasumber seorang dokter dan sejumlah tenaga medis, para wartawan pun dilatih menghadapi kondisi kegawatdaruratan. “Biasanya kalau ditemukan orang kondisinya gawat darurat, wartawan langsung memotretnya untuk berita, sebab mau menolong tidak tahu caranya,” ujar Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya, HA. Suyuti.
Dalam pelatihan itu diperagakan, bagaimana menolong seseorang yang mengalami gangguan tersumbatnya jalan napas, tidak ditemukan adanya napas dan atau tidak ada nadi, maka penolong harus segera melakukan BHD.
“Saya sering meliput korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas, tetapi baru kali ini mengetahui bagaimana cara menerapkan HBD yang benar,” ujar Dicko, wartawan media online.
Hal senada diungkapkan oleh Fades, juga wartawan media online. Ia baru menyadari, ternyata pertolongan awal pada kondisi gawat darurat bisa menyelamatkan seseorang.
Advertisement